"Kegempaan GAK masih cenderung fluktuatif pada jumlah itu dalam tiga hari ini," katanya di pos pemantau Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Kamis.
Ia mengatakan, sebelum menurun pada hitungan 4.000-an kali per hari sejak tiga hari lalu, kegempaan mencapai 6.000-an kali dalam sehari yang berlangsung selama sepekan.
Ia menjelaskan, gunung tersebut sampai saat ini hanya mengeluarkan asap tipis dari puncaknya dan terkadang tertutup kabut.
"Cuaca di perairan juga cenderung berawan menyebabkan petugas sulit memantau secara langsung melalui visual mata," katanya.
Menurut dia, sampai saat ini belum ada jumlah letusan yang terjadi di gunung tersebut berikut erupsi material vulkaniknya.
Ia memastikan, aktivitasnya aman bagi warga sekitar meskipun masih dalam kategori tinggi dan statusnya siaga.
Hamdani menambahkan, beberapa hari terakhir ini perairan sekitar gunung itu cenderung hujan namun tidak berpengaruh pada penurunan aktivitasnya meskipun sekitar badan gunung selalu tersiram air hujan.
"Cuaca tidak berpengaruh pada penurunan kegempaan gunung tersebut," jelasnya.
Ia menjelaskan, aktivitas GAK memang cenderung meningkat kegempaannya menjelang pertengahan hingga akhir tahun seperti sekarang ini, begitu juga dengan tahun 2010 lalu.
"Kami imbau nelayan atau wisatawan tetap menjaga jarak aman radius tiga dua kilometer dari gunung itu," pungkasnya.
(ANT-048/R010)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011