Keduanya, mulai bekerja sejak siang hari dengan dibantu pemilik sumur
Jepara (ANTARA News) - Dua orang pekerja yang sedang membersihkan sumur milik salah seorang warga Desa Ngetuk, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, pada Jumat tewas diduga karena kekurangan udara saat berada di dalam sumur.

Menurut salah seorang warga desa setempat, Abdul Kholiq di Jepara, kejadian tersebut berawal ketika kedua korban yang bernama Kadiran dan Munodo sama-sama dari Desa Bedanpete, Kecamatan Nalumsari mengambil bangkai kucing yang ada di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 13 meter.

"Keduanya, mulai bekerja sejak siang hari dengan dibantu pemilik sumur," ujarnya.

Sumur tersebut, kata dia, dipakai oleh dua keluarga, yakni keluarga pasangan Purnomo dan Rofi serta Rupawi dan Anik yang masih bersaudara.

Korban yang bertugas mengambil bangkai adalah Kadiran, sekaligus membersihkan kotoran yang ada di dalam sumur agar airnya tidak meninggalkan bau bangkai hewan.

"Sebetulnya, pemilik sumur sudah menyiapkan kipas angin untuk membantu pernafasan ketika pekerja mengambil bangkai kucing yang ada di dalam sumur," ujarnya.

Untuk membantu pernafasan, katanya, udara yang dihasilkan dari kipas angin tersebut dialirkan melalui selang yang dimasukkan ke dalam sumur.

Sekitar pukul 16.00 WIB, katanya, listrik padam, sehingga pekerja yang ada di dalam sumur kesulitan bernafas karena kipas anginnya juga mati.

"Munodo, mencoba menolong temannya yang kesulitan bernafas karena tidak ada pasokan udara dengan masuk ke dalam sumur. Akan tetapi, ketika hendak diangkat ke permukaan, korban tidak mampu berpegangan dengan seutas tampar, sehingga terjatuh ke dalam sumur," ujarnya.

Upaya tersebut, kata dia, dicoba hingga dua kali, hingga akhirnya keduanya lemas di dalam sumur.

"Awalnya, salah seorang warga mencoba menolong kedua korban. Akan tetapi, warga lainnya mencegahnya karena dikhawatirkan ikut menjadi korban," ujarnya.

Warga mencoba menghubungi aparat keamanan setempat serta Tim SAR Jepara.

Sekitar pukul 19.10 WIB, Tim SAR Jepara datang ke lokasi dengan peralatan lengkap untuk melakukan proses evakuasi kedua korban meninggal tersebut.

Pada pukul 19.30 WIB, salah seorang korban yang bernama Munodo berhasil diangkat ke permukaan, sedangkan Kadiran berhasil diangkat ke permukaan sekitar pukul 20.10 WIB juga dalam kondisi tewas.

Jenazah kedua korban segera diantar ke rumah masing-masing keluarga korban untuk dimakamkan.

Masudi, adik Kadiran mengaku, pasrah dengan nasib kakaknya yang berprofesi sebagai penyedia jasa pembuat sumur sejak 25 tahun yang lalu.

"Risikonya jika tidak ada persiapan yang matang memang demikian. Karena saya juga memiliki profesi yang sama," ujarnya.

Awalnya, kata dia, sempat ditawari saudaranya untuk ikut membersihkan kotoran di dalam sumur yang terdapat bangkai kucing tersebut.

"Tetapi, saya menolak karena sedang istirahat selama beberapa hari," ujarnya.

(KR-AN/I007)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011