Padang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Dinas Prajarana Jalan, Tataruang dan Pemukiman setempat membangun jalan untuk jalur evakuasi bencana khususnya tsunami sepanjang 25 kilometer yang dikerjakan secara bertahap dari 2011 hingga 2015.

Pembangunan jalur baru untuk evakuasi bencana tersebut ditujukan untuk mendukung berfungsinya sarana prasarana mitigasi bencana di provinsi ini, kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Sabtu.

Menurut dia, dalam lima tahun tersebut dibangun jalan evakuasi secara bertahap dimana setiap tahunnya dapat terbangun dengan target lima kilometer sehingga total menjadi 25 kilometer pada akhir 2015.

Pembiayaan untuk pembangunan 25 kilometer jalan evakuasi itu bersumber dari alokasi dana APBN dari pemerintah pusat pada 2011 hingga 2015.

Selain jalan evakuasi, juga dibangun jembatan evakuasi sebanyak 10 unit dalam periode 2011-2015 yang juga dibiayai anggaran APBN dalam tahun yang sama.

Pembangunan jembatan evakuasi bencana ini juga dilakukan secara bertahap dimana setiap tahun ditargetkan terbangun masing-masing dua unit jembatan.

Kemudian, dalam periode yang sama (2011-2015) juga dibangun enam unit gedung evakuasi tsunami (escape building) yang pembangunannya juga diabiayai dari anggaran APBN.

Gedung evakuasi itu, masing-masing dibangun dua unit pada 2011, dan masing-masing satu unit pada tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015, tambahnya.

Kawasan pesisir pantai Sumbar merupakan salah satu daerah rawan tsunami di Indonesia, dan pada Oktober 2010 bencana tsunami diawali dengan guncangan gempa melanda daerah ini tepatnya di Pulau Sikakap, Kabupaten Kepuluan Mentawai.

Dalam bencana itu menyebabkan 500 jiwa lebih korban tewas dan puluhan ribu warga mengungsi dan merusak ratusan rumah dan bangunan di wilayah tersebut. (H014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011