Jakarta (ANTARA/JACX) - Demonstrasi mahasiswa di depan gedung MPR/DPR Jakarta, pada Senin (11/4), disusupi peristiwa pengeroyokan terhadap akademisi Universitas Indonesia Ade Armando yang juga turut hadir dalam demo itu.

Beberapa spekulasi terkait kehadiran Ade dalam demo 11 April itu muncul di media sosial, termasuk unggahan yang berjudul "Teka-teki kehadiran Ade Armando di Gedung DPR-RI".

Unggahan tersebut mencantumkan logo CNN Indonesia dan beredar tidak lama setelah peristiwa pengeroyokan terhadap Ade pada Senin (11/4).

Berikut adalah kutipan narasi yang terdapat pada unggahan itu:
"Merupakan hal mustahil, betapa bodohnya tindakan Ade Armando ini hadir di Gedung DPR RI pada saat aksi Unjuk Rasa Tolak Jokowi 3 Periode. Setelah tim CNN konfirmasi kepada yang bersangkutan di Rumah Sakit Polri, Ade Armando mengatakaan, bahwa dia ditelpon oleh Adian Napitulu untuk hadir di Gedung DPR-RI guna meredam para mahasiswa.
Setelah tim CNN mencari tau, ternyata kelompok ini [yang menghajar Ade Armando] adalah para mantan preman, Ormas GMBI Binaan Kepolisian. Ini rekayasa jitu Kepolisian untuk membubarkan Aksi Demo".


Namun, apakah benar unggahan terkait kehadiran Ade Armando di demo mahasiswa itu?
 
Unggahan hoaks yang mencatut CNN Indonesia berisi narasi terkait kehadiran Ade Armando dalam demo mahasiswa 11 April 2022. (WhatsApp)


Penjelasan:
Unggahan yang menyebut penyerangan Ade Armando didalangi oleh Ormas GMBI BInaan Kepolisian dan diungkap CNN Indonesia adalah informasi salah atau hoaks.

CNN Indonesia mengklarifikasi unggahan itu bukan diterbitkan dari redaksi media nasional itu.

"Gambar tangkapan layar terlampir di atas bukan tulisan dan atau dibuat oleh CNNIndonesia.com dan tidak pernah diterbitkan di situs CNNIndonesia.com," klarifikasi pihak CNN Indonesia melalui akun Twitternya.

CNN Indonesia juga menegaskan tidak pernah mempublikasikan berita dengan konteks seperti yang terdapat pada unggahan itu dalam kanal apa pun.

Klaim: Teka-teki Ade Armando di demo mahasiswa
Rating: Hoaks/salah

Catatan Redaksi: Sebagai bagian dari jaringan media pemeriksa fakta, Cek Fakta, ANTARA meminta kesediaan para pembaca untuk mengisi survei dengan tautan sebagai berikut: https://tinyurl.com/survei-audiens-cekfakta. Survei itu bertujuan menjaring masukan dari para pembaca guna perbaikan produk-produk pemeriksa fakta di media jaringan Cek Fakta. Terima kasih.

Cek fakta: Misinformasi! Perwira polisi meninggal karena bentrok dengan pendemo di Kendari

Baca juga: Polda Metro pastikan pengeroyok Ade Armando bukan mahasiswa

Baca juga: Mahfud sebut penganiaya Ade Armando dari elemen liar bukan mahasiswa

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022