Manila (ANTARA News) - Serangan udara militer Filipina menewaskan tiga ekstrimis terkait Al Qaida di wilayah Filipina selatan yang bergolak, kata juru bicara militer Minggu.

Tiga orang anggota kelompok Abu Sayyaf ditemukan tewas sesudah pesawat OV-10 angkatan udara menyerang pos terdepan di pulau selatan Jolo yang dilanda pergolakan Sabtu, kata Kolonel Randolph Cabangbang, lapor AFP.

Serangan tersebut dilakukan setelah intelijen militer mengatakan bahwa seorang pemimpin Abu Sayyaf yang ditakuti, yang dikenal sebagai "Doktor Abu", terlihat di suatu kawasan hutan di Jolo.

"Kami telah lama mengejar mereka sebelumnya namun kami membutuhkan informasi solid sebelum kami dapat melancarkan operasi," kata Cabangbang kepada AFP.

Dua senapan ditemukan bersama dengan ketiga mayat tersebut dan pencarian gang ekstrimis lainnya terus berlanjut di pulau itu, pengejaran panjang kelompok tidak sah, katanya.

Abu Sayyaf adalah sebuah kelompok militan Islam yang didirikan pada 1990an, dengan uang semaian dari jaringan Al Qaida Osama bin Laden, yang hanya berjumlah ratusan orang bersenjata namun dipersalahkan atas serangan-serangan teroris terburuk negara itu.

Kelompok tersebut telah melancarkan sejumlah penculikan demi tebusan dan pemboman, sering menyasar orang Kristen dan warga asing.

Serangan terhadap Jolo dilakukan sesudah pertempuran dua minggu, termasuk serangan artilleri dan udara, terhadap kelompok bersenjata Muslim lain di Filipina selatan.

Cabangbang mengatakan serangan udara atas Jolo tidak terkait dengan serangan-serangan lainnya, terutama terhadap kelompok-kelompok yang terkait Front Pembebasan Islam Moro, kelompok pemberontak Muslim utama negara itu.

Ratusan tentara AS telah ditempatkan di wilayah tersebut selama satu dasa warsa untuk melatih militer setempat memerangi Abu Sayyaf.

Pada September 2009, dua tentara AS yang bekerja di sebuah proyek sekolahan dibunuh di Jolo dengan alat peledak improvisasi yang diyakini telah ditanam Abu Sayyaf. (K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011