Jakarta (ANTARA) - Huawei turut serta meningkatkan konektivitas lewat donasi berupa peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada lima sekolah di Papua, yaitu di kota Sorong dan Biak, serta donasi untuk 30 panti asuhan di 14 kota di Indonesia, Kamis (14/4).

Vice President Management Transformation Huawei Indonesia, Wang Bin, mengatakan konektivitas penting untuk menyatukan Indonesia yang terdiri dari kepulauan, terlebih konektivitas berperan krusial mendorong transformasi digital selama pandemi dan memastikan tidak ada yang orang-orang yang tertinggal.

"Dalam Huawei CSR Ramadhan ini kami menekankan pada penyediaan akses inklusif untuk akses dunia digital bagi sekolah di Papua sebagai bagian dari kultivasi talenta digital. Kami yakin anak-anak terutama di pedesaan berhak menikmati konektivitas dan juga pendidikan," kata Wang Bin dalam acara "Huawei I Do Care – Satu Hati untuk Indonesia Sepenuhnya Terhubung dan Sejahtera", Kamis.

Dia berharap inisiatif ini membuat anak-anak di Papua punya perangkat dan akses lebih mumpuni terhadap internet yang bisa meningkatkan literasi digital mereka. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan itu untuk berkontribusi terhadap komunitas. Pihaknya bangga bisa turut mendukung pemerintah Indonesia, terutama dalam bidang kultivasi talenta digital melalui kolaborasi berbagai program dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami harap CSR ini bisa menginspirasi pemangku kepentingan lain di ekosistem untuk melakukan hal yang sama, kami berharap pemangku kepentingan lain terus berinovasi dan berkontribusi," katanya.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengapresiasi komitmen Huawei Indonesia tersebut.

"Apresiasi kami yang tinggi kepada Huawei Indonesia yang telah memiliki inisiatif yang luar biasa untuk menjangkau anak-anak kita di Papua maupun Papua Barat untuk bisa terkoneksi secara baik dengan internet," kata Dedy.

Dia menegaskan, merupakan tugas dari banyak pemangku kepentingan termasuk swasta untuk bersama-sama menjalankan program pengembangan literasi digital, talenta digital dan kepemimpinan digital yang akan berdampak positif terhadap perekonomian.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KemenPPA) Agustina Erni juga mengungkapkan apresiasi terhadap komitmen Huawei dalam membantu perkembangan anak di Tanah Air.

Fasilitas internet dan gawai menjadi kebutuhan yang signifikan, terlebih pandemi membuat banyak anak bersekolah secara daring. Keberadaan akses internet perlu ditingkatkan hingga ke pulau-pulau terpencil di Indonesia.

"Kami mengapresiasi komitmen Huawei meningkatkan konektivitas. Kami harap ini bisa membantu akses pendidikan untuk anak-anak yang di daerah pedesaan," kata Agustina, menambahkan dia berharap perusahaan lain juga bisa memberikan dukungan serupa.

Dari total sekitar 140.000-an sekolah dasar, baru 28 persen yang punya fasilitas TIK memadai, kata Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sri Wahyuningsih. Itulah mengapa pihaknya mengapresiasi komitmen Huawei yang bisa membantu percepatan kualitas pembelajaran, terutama di daerah Timur Indonesia.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022