Jakarta (ANTARA News) - Surplus perdagangan nonmigas Indonesia pada September 2011 mencapai 2 miliar dolar AS, sementara surplus perdagangan migas hanya 0,8 miliar dolar AS, demikian disampaikan Pejabat Kementerian Perdagangan.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Deddy Saleh, di Jakarta Selasa mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada September kembali mencatatkan surplus baik migas maupun nonmigas.

"Ekspor nonmigas didominasi sektor industri meskipun peningkatannya ditopang oleh seluruh sektor," katanya.

Ia menambahkan, ekspor nonmigas Indonesia terutama didominasi oleh barang-barang industri dimana pada periode Januari-September 2011, pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor sektor industri sebesar 33,4 persen, dari 68,8 miliar dolar AS menjadi 91,8 miliar dolar AS.

Pihaknya mencatat, pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 31,7 persen selama Januari-September 2011 bersumber dari pertumbuhan produk industri sebesar 25 persen, pertambangan 6,4 persen, dan pertanian 0,2 persen.

"Dominasi dan kenaikan ekspor barang-barang dari sektor industri bisa menjadi salah satu indikator bahwa industri di Tanah Air terus menggeliat, seiring digalakkannya hilirisasi industri," katanya.

Ia mengatakan, selama Januari-Agustus 2011, hampir seluruh nilai ekspor 10 produk utama nonmigas mengalami peningkatan, kecuali produk kakao.

Tercatat volume ekspor kakao olahan mengalami peningkatan sebesar 86,4 persen, tetapi ekspor biji kakao turun 50,1 persen.

"Kenaikan ekspor kakao olahan dan produk manufaktur lainnya seperti Tekstil dan Produk Tekstil, Karet dan Produk Karet, Alas Kaki dan Otomotif mengindikasikan peningkatan output sektor industri manufaktur tersebut yang juga mencerminkan perkembangan yang sesuai dengan kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi industri," katanya.

Komoditas yang mengalami pertumbuhan nilai ekspor terbesar adalah karet, kopi dan sawit dengan masing-masing tumbuh sebesar 70,7 persen, 52,6 persen dan 50,2 persen.

"Pertumbuhan ekspor karet, kopi dan sawit didorong oleh peningkatan harga di pasar internasional," katanya.

(H016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011