Kalianda, Lampung (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung menyatakan bahwa Pulau Sebesi merupakan daerah endemis penyakit malaria sehingga perlu peningkatan pengawasan pada musim pancaroba ini.

"Serangan malaria di daerah tersebut sangat tinggi sehingga perlu pengawasan intensif oleh petugas kesehatan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Kristi Endrawati, di Kalianda, Selasa.

Ia mengatakan, pulau terpencil di Desa Tejang Kecamatan Rajabasa itu merupakan daerah lembab dan banyak genangan air terutama di pesisir pantainya sehingga sangat potensial untuk perkembangbiakan nyamuk `anopheles`.

Menurut Kristie, serangan penyakit tersebut tidak memandang musim namun paling banyak serangan terjadi pada musim hujan karena genangan air lebih banyak dibandingkan saat kemarau.

"Pesisir pantai merupakan daerah paling lembab dan potensial untuk perkembangbiakan nyamuk malaria tersebut," terangnya.

Ia menerangkan, penyakit malaria merupakan infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles dan membawa parasit yang kemudian menginfeksi sel-sel darah merah pada manusia.

Parasit sebagai penyebab penyakit malaria berkembang biak di dalam sel darah merah, yang kemudian pecah dalam waktu 48 sampai 72 jam, dan gejalanya timbul beberap pekan selanjutnya.

Ia mengatakan, telah meningkatkan pengawasan terhadap penduduk pulau itu berkoordinsi dengan petugas kesehatan untuk mengantisiasi jika ada serangan penyakit itu.

Kristie menerangkan, meskipun pulau terpencil pulau tersebut telah mendapatkan petugas kesehatan memadai dan terdapat pos layanan kesehatan bagi masyarakat.

Selain itu, katanya pihaknya juga meningkatkan pengawasan terhadap penduduk yang tinggal di pesisir pantai Kecamatan Rajabasa karena serangan juga sangat tinggi.

Ia menambahkan, pada perubahan dari musim kemarau menuju penghujan ini atau pancaroba serangan berbagai penyakit sangat tinggi sehingga perlu diantisipasi bersama-sama.

Pulau Sebesi berada berada di Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Gunung Anak Krakatu dengan luas 2.350 hektare dan berpenduduk 2.727 jiwa.

(ANT-048)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011