Sumenep (ANTARA News) - Peringatan bagi warga yang biasa mendengarkan radio yang untuk menangkap gelombang siarannya menggunakan bantuan antena tinggi, terutama saat hujan disertai sambaran petir. Peristiwa tragis, Sabtu menimpa Kamilah (29), warga Desa Pakandangan Sangrah, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, yang tewas akibat terkena petir yang menyambar melalui antena radionya. Korban tewas seketika di tempat mendengarkan radio itu di dapur rumahnya, dengan menderita luka bakar diantaranya di bagian pelipis, kepala, dan pinggang, kata Kapolres Sumenep AKBP Budiono Sandi melalui Kasat Reskrim Iptu Moh Kholil. Petir menyambar antena radio yang di pasang tinggi hingga di atas rumah itu saat korban sedang makan, dan kondisi sekitarnya juga berantakan, namun tidak sampai menimbulkan kebakaran. "Petugas yang mendapat laporan dari warga langsung meluncur ke lokasi kejadian bersama tim medis dari Puskesmas setempat," katanya. Hasil visum membenarkan, bahwa Kamilah tewas akibat tersambar petir dan petugas mengamakan barang bukti berupa pakaian korban yang tidak utuh lagi, piring tempat makan, dan potongan antena radio yang menggunakan gelombang FM.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006