Jakarta (ANTARA News) - Simposium Konektivitas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN ) akan membahas tiga tema utama rencana induk yaitu konektivitas infrastruktur (fisik), institusi, dan antar masyarakat di Bali, pada 8-9 November.

"Dalam simposium akan dijabarkan apa saja yang telah dilakukan, apa yang harus dilakukan, dan sektor mana saja yang dapat melibatkan dukungan pihak swasta," kata Ketua Panitia Penyelenggara Simposium (ACCC), I Gede Ngurah Swajaya, di Jakarta, Rabu.

Konektivitas infrastruktur (fisik) yang akan dibahas pada simposium itu meliputi bidang transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, dan energi.

I Gede Ngurah Swajaya mengatakan salah satu proyek Konektivitas ASEAN di bidang transportasi yang akan dibicarakan di simposium itu adalah studi kelayakan jaringan pelabuhan kapal "roll on roll off" (RoRo).

"RoRo merupakan proyek penting bagi Indonesia, yang nantinya akan menghubungkan kota Davao di Filipina dengan Bitung, Sulawesi," tambah Ngurah.

Studi kelayakan proyek RoRo, menurut Ngurah, juga didukung oleh Jepang dan pada awal 2012 sudah dapat dilaksanakan.

Dia menambahkan empat proyek transportasi dari 15 proyek prioritas konektivitas ASEAN selain RoRo adalah jaringan jalan raya ASEAN, jalur kereta api Singapura-Kunming, jalur transportasi Malaka-Pekanbaru, dan jalur transportasi Kalimantan Barat-Sarawak.

Bidang konektivitas institusi dari rencana induk meliputi liberalisasi dan fasilitas perdagangan, investasi dan jasa, perjanjian pengakuan bersama, kesepakatan transportasi regional, prosedur melintasi perbatasan, dan program pengembangan sumber daya manusia. Sedangkan bidang konektivitas masyarakat ASEAN meliputi pendidikan dan kebudayaan, serta pariwisata.

Beberapa negara mitra ASEAN, seperti Jepang dan China menyambut baik atas rencana induk yang sudah dilaksanakan.

Menteri keuangan ASEAN telah menyepakati pembiyaan infrastruktur ASEAN tahap awal sebesar 485,2 juta dolar AS agar rencana induk tersebut segera diterapkan.

Simposium yang mengusung tema "Peningkatan Hubungan untuk Mendukung Terbentuknya Komunitas ASEAN 2015," itu akan dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari pemerintah, akademisi, dan pihak swasta.

Konsep konektivitas ASEAN pertama kali muncul pada "ASEAN Summit" ke-15 tahun 2009 di Thailand.
(T.SDP-16)/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011