Jakarta (ANTARA News) - Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara akan menggelar simposium yang memperhubungan segenap pemangku kepentingan di kawasan itu di Bali pada 8-9 November sebelum konferensi tingkat tinggi para pemimpinnya.

"Pada simposium ini akan disajikan perkembangan terbaru dari implementasi rencana induk yang disetujui Oktober tahun lalu," kata Ketua Panitia Penyelenggara Simposium (ACCC), I Gede Ngurah Swajaya, di Jakarta, Selasa.

Simposium ini akan mengusung tema "Peningkatan Hubungan untuk Mendukung Terbentuknya Komunitas ASEAN 2015", dan rencananya akan dihadiri lebih 200 peserta yang berasal dari kalangan pemerintah, swasta, akademisi, praktisi, maupun organisasi internasional di negara-negara anggota ASEAN.

Dalam perkembangannya, lanjut Swajaya, saat ini ACCC telah menerapkan 15 proyek prioritas antara lain penyelesaian tol lintas ASEAN (AHN), rel kereta api Singapura-Kunming (SKRL), studi kelayakan jaringan pelabuhan kapal roll on-roll off," operasional satu pintu, dan kemudahan visa bersama.

"Untuk RoRo tahap awal akan menguhubungkan Davao, Filipina, dan Bitung, Sulawesi," katanya.

Dia mengatakan beberapa negara ASEAN telah mengadakan dialog baik secara ekternal maupun sektor swasta, yang benar-benar menginginkan penerapan dari rencana induk itu.

Bahkan untuk mencapai agar diterapkannya rencana induk, menteri-menteri keuangan ASEAN pada tahap awal menyepakati pembiyaan infrastruktur ASEAN tahap awal sebesar 485,2 juta dolar Amerika.

"Diharapkan bisa mencapai 3,6 miliar dolar Amerika pada 2020," katanya.

Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN bidang ekonomi masyarakat ASEAN, S Pushpanathan, mengatakan simposium ini sangat penting untuk menyatukan pemangku kepentingan dan membina kerjasama yang saling menguntungkan.

ASEAN beranggota Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Tahun ini Indonesia menjadi ketua ASEAN dan akan menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi pemimpin ASEAN pada pertengahan November mendatang. (SDP-13)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011