Jakarta (ANTARA) - Industri jasa alih daya (outsourcing) China membukukan ekspansi yang stabil selama periode Januari-Maret 2022, menurut data dari Kementerian Perdagangan China.

Perusahaan-perusahaan China menandatangani kontrak jasa outsourcing dengan nilai sekitar 488,1 miliar yuan (1 yuan = Rp2.248) dalam tiga bulan pertama 2022, naik 10,3 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Nilai kontrak yang dieksekusi mencapai 318,5 miliar yuan selama periode tersebut, meningkat sebesar 17,2 persen (yoy).

Seperti diketahui, outsourcing mengacu pada praktik mempekerjakan pihak dari luar untuk memberikan layanan atau membuat barang yang biasanya dilakukan oleh karyawan internal.

Dari total tersebut, nilai kontrak offshore service outsourcing naik 4,6 persen dari tahun lalu menjadi 264,8 miliar yuan.

Lebih lanjut, outsourcing dengan para anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) membukukan pertumbuhan yang lebih cepat, dengan nilai kontrak yang dieksekusi naik 3,2 persen dari tahun sebelumnya menjadi 38,2 miliar yuan pada periode Januari-Maret 2022.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022