Jakarta (ANTARA News) - Bursa saham Indonesia pada Kamis ditutup melemah mengikuti pelemahan sebagian besar pasar Asia dipicu oleh pelaku pasar yang masih melakukan aksi jual seraya menunggu hasil pertemuan G20.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun 57,22 poin atau 1,52 persen ke posisi 3.705,81. Sementara, kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga tercatat turun 11,86 poin (1,77 persen) ke posisi 659,24 poin.

"Aksi `profit taking` menjelang pertemuan G-20 di Perancis menjadi faktor negatif indeks BEI setelah pada perdagangan kemarin melambung tajam," kata pengamat saham Sinarmas Sekuritas, Jeff Tan di Jakarta.

Pada perdagangan Rabu (2/11), IHSG BEI ditutup naik 78,02 poin atau 2,12 persen ke posisi 3.763,03. Sementara, kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga tercatat naik 17,28 poin (2,64 persen) ke posisi 671,09 poin.

Jeff Tan mengatakan, di perdagangan saham pada Kamis pelaku pasar saham cenderung "wait and see" terhadap perkembangan dari rapat G-20 dan juga rapat Bank Sentral Eropa (ECB).

Ia memproyeksikan, untuk perdagangan Jumat (4/11) secara teknikal indeks BEI diperkirakan akan bergerak "mixed" dengan kisaran level 3.640-3.760 poin.

Ia mengemukakan, beberapa saham-saham yang dapat diperhatikan untuk diperdagangkan besok antara lain, Gudang Garam (GGRM), Telkom Indonesia (TLKM), Bumi Resources (BUMI), Jasa Marga (JSMR).

Perdagangan saham BEI tercatat frekuensi transaksi perdagangan saham sebanyak 114,861 kali, dengan volume perdagangan mencapai 3,702 miliar lembar saham senilai Rp3,180 triliun.

Sementara, saham-saham yang mencatatkan kenaikan sebanyak 52 saham, sementara 198 saham melemah, dan 64 saham tidak bergerak harganya.

Sementara, bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 491,21 poin (2,49 persen) ke level 19.242,50, indeks Nikkei-225 turun 195,10 poin (2,21 persen) ke level 8.640,42, dan indeks Straits Times melemah 24,71 poin (0,87 persen) ke level 2.810,04.
(T.KR-ZMF/A023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011