Suunto 5 Peak memiliki desain yang ringan yakni hanya 39 gram dan ketebalan 12,9 milimeter, dengan bezel yang terbuat dari stainless steel dan material lensa dari plastik.
“Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa Suunto 5 Peak akan berkinerja kuat mengingat bobotnya yang sangat ringan dan desain yang ramping, sangat fungsional, dikombinasikan dengan harga yang terjangkau,” ujar Presiden Suunto Heikki Norta melalui siaran pers pada Selasa.
Selain itu, jam tangan GPS multisport yang ringkas ini dilengkapi dengan sensor detak jantung pada pergelangan tangan dan dirancang untuk membantu penggunanya agar tetap bugar dan siap menjelajahi alam bebas. Ada pula fitur Kontrol Musik yang dapat menemani berbagai macam kegiatan penggunanya.
Suunto 5 Peak juga telah melewati pengujian ekstrem sehingga tahan terhadap segala kondisi cuaca.
Masa penggunaan Suunto 5 Peak dapat bervariasi tergantung mode yang dipilih. Untuk mode jam, penggunaan dapat tahan hingga 10 hari dengan sekali pengisian daya, sedangkan dalam mode latihan perangkat dapat digunakan hingga 100 jam.
Dengan Suunto 5 Peak, pengguna memiliki banyak pilihan warna strap, termasuk strap spesial Suunto yang pertama kali dibuat dengan bahan sisa produksi strap. Pengguna juga dapat memadupadankan jam tangan dengan strap Suunto lainnya berukuran 22 milimeter.
"Kehadiran Suunto 5 Peak sudah sangat dinantikan para penggiat olahraga dan kegiatan outdoor di Indonesia. Ada lebih dari 80 fungsi mode olahraga yang bisa dimodifikasi dengan ketahanan baterai hingga 100 jam. Lari maraton ataupun berpetualangan, Semua orang, semua gaya, semua aktifitas seharian, bisa pakai Suunto 5 Peak," ujar Brand Manager Suunto Indonesia Ressy Sandrina.
Suunto 5 Peak dibanderol seharga Rp5.300.000.
Baca juga: Samsung umumkan pembaruan "software" Galaxy Watch4 Series
Baca juga: Amazfit Bip U, arloji pintar tampilan stylish kaya fitur kebugaran
Baca juga: Garmin rilis "smartwatch hybrid" vivomove Sport
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
