Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah SMKN 9 Muhammad Rakha Purnama di Kota Bandung, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan berbagi makanan dalam Program Rantang Siswa dilakukan sejak tahun lalu.
"Jadi Rantang Siswa kali ini merupakan tahun kedua kita melaksanakannya. Kita membagikan makanannya di daerah sekolah," kata Rakha.
"Kita membuat sendiri di dapur sekolah karena kita juga punya jurusan tata boga. Kita membagikan sendiri di daerah sekolah kepada yang membutuhkan seperti driver ojol, supir angkot, dan lainnya," ia menambahkan.
Ia menjelaskan, dalam Program Rantang Siswa tahun lalu pelajar menyiapkan makanan di rumah lalu membagikannya kepada tetangga guna meminimalkan risiko penularan COVID-19.
Tahun ini, ia melanjutkan, pelajar SMKN 9 Kota Bandung bergotong royong menyiapkan 100 boks makanan dan takjil untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
"Menunya komplit, karena kita di tata boga juga mementingkan gizi yang tinggi. Pasti ada karbohidrat, vitamin, dan proteinnya, lengkap. Takjil ada karena kita sedang bulan puasa," kata Rakha.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan bahwa Program Rantang Siswa, yang melibatkan para pelajar di seluruh Jawa Barat, diharapkan bisa menumbuhkan rasa gotong royong dan kepedulian kepada sesama manusia.
Dalam program itu, siswa menyisihkan uang serta meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan makanan kepada warga yang membutuhkan.
"Kita lakukan seperti tahun kemarin, anak didik/pelajar ada yang masak sendiri, ada yang mereka patungan untuk berbagi lewat kelompok," kata Dedi.
Ia mengatakan bahwa tahun ini ditargetkan sebanyak 1,2 juta rantang siswa bisa dibagikan kepada warga di wilayah Jawa Barat.
Baca juga:
514.079 pelajar berbagi makanan dalam program Rantang Siswa Jawa Barat
Jawa Barat hadirkan "Rantang Siswa" untuk bantu dhuafa
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022
