Pengolah Sampah Menjadi Barang Bernilai Ekonomis menjadi Pilihan Favorit Publik

     Jakarta,4/11 (ANTARA) - Dewan Juri Danamon Award 2011 hari ini mengumumkan satu pejuang kesejahteraan Indonesia terfavorit dalam ajang Danamon Award 2011 berdasarkan dukungan publik melalui voting online dan sms yang dilakukan dari tanggal 30 September hingga 30 Oktober 2011. Khilda Baiti Rohmah "Si Pengolah Sampah" memperoleh dukungan tertinggi dari lebih 3000 suara yang masuk dari seluruh masyarakat Indonesia dari keempat peraih Danamon Award 2011 lainnya yaitu Karmono "Sang Penemu", Kemiskidi "Pemberdaya Wisata", Nureini "Pembina Istri Nelayan" dan Putu "Pengubah Paradigma".

     "Kami bangga menyaksikan orang-orang terpilih dalam acara malam Penganugerahan Danamon Award 2011 ini. Mereka adalah pejuang kesejahteraan Indonesia sebenarnya. Visi para peraih Danamon Award ini sejalan dengan Danamon yaitu peduli dan membantu orang lain untuk mencapai kesejahteraan. Kegiatan yang dilakukannya menggugah semangat dan memberikan inspirasi bagi orang lain untuk berbuat lebih bagi negerinya." ujar Zsa Zsa Yusharyahya, Ketua Panitia Pelaksana Danamon Award 2011.

     Khilda baiti Rohman sebagai peraih Danamon Award 2011 terfavorit akan menerima piagam penghargaan dan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 55.000.000. Nilai hadiah uang tunai ini memiliki makna angka bertepatan dengan perayaan hari jadi Danamon yang ke-55 pada tahun ini. Untuk keempat peraih Danamon Award lainnya masing-masing akan menerima piagam penghargaan dan hadiah uang tunai sebesar Rp 35.000.000.

     Kelima peraih Danamon Award 2011 berasal dari berbagai daerah antara lain Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Bali dengan lingkup kegiatan lingkungan hidup, pemberdayaan peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan orang-orang dengan hambatan fisik. Mereka terpilih Dewan Juri dari 312 proposal yang masuk dan telah melalui dua tahapan seleksi dan verifikasi yang ketat. Dewan Juri menggunakan empat kriteria penilaian yaitu motivation (motivasi), outcome (hasil), outreach (jangkauan), dan sustainability (keberlangsungan).

     Berikut profil singkat Khilda Baiti Rohmah peraih terfavorit dan profil keempat peraih Danamon Award 2011 lainnya.

     Khilda Baiti Rohmah, "Pengolah Sampah"
     Usianya relatif muda, 23 tahun, namun Khilda yang juga seorang mahasiswi teknik lingkungan, Universitas Pasundan ini, telah memiliki pemikiran berbeda dengan rekan-rekan seusianya. Dengan bermodal uang sakunya sendiri, Khilda mengajak para tukang sampah di lingkungannya untuk memilah sampah organik dan non organik. Tak hanya berhenti sampai di situ, Khilda menularkan semangatnya kepada warga sekitar untuk melakukan kegiatan pemilahan sampah. Sampah organik diolah menjadi kompos dan non organik dibuat menjadi aneka kerajinan. Pada awal melakukan kegiatan ini di tahun 2007, tidak ada warga yang mendukung namun dengan keuletan dan semangat yang tinggi kini warga sadar sampah dan hasilnya dapat dinikmati. Saat ini ia tengah mengembangkan penemuannya tentang pengolahan sampah sebagai energi alternatif pengganti minyak tanah.

     Karmono, "Sang Penemu"
     Profesinya sebagai guru Sekolah Dasar tak membatasi Karmono (47 tahun) memikirkan pendidikan saja. Karmono memikirkan kelangsungan pelestarian tanaman buah belimbing yang merupakan buah warisan turun-temurun di tempat tinggalnya, Demak, sehingga buah belimbing ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan bisa menunjang perekonomian keluarga. Eksperimen pengembangannya menuai hasil dan kemudian dilanjutkan dengan eksperimen mengembangbiakkan bibit tanaman jambu. Dalam perjalanan eksperimennya, Karmono menemukan satu jenis varietas unggulan yang memiliki bentuk dan rasa yang istimewa dan diberi nama Jambu Merah Delima. Saat ini lebih dari 3000 kepala keluarga dari 247 desa di Demak menjadikan Jambu Merah Delima sebagai komoditas utama perkebunan mereka, sehingga meningkatkan kesejahteraan hidup para petani.

     Kemiskidi, "Pemberdaya Wisata"
     Masyarakat Dusun Krebet yang berada di Kabupaten Bantul, Yogyakarta tempat kelahiran Kemiskidi (46 tahun) bermata pencarian petani dan pengrajin anyaman bambu dan tikar. Naluri entrepreuner Kemiskidi  terusik, pada tahun 1994 ia memulai kegiatan membina dan memberdayakan masyarakat pengrajin dengan mengajarkan mereka membuat produk yang terbilang unik, yaitu batik kayu. Ia juga mendirikan sanggar-sanggar hingga berjumlah 46. Kelompok sanggar ini diberi nama Mpok Darwis (Kelompok Sadar Wisata) dan berkembang menjadi sebuah koperasi, "Koperasi Sido Katon", yang melayani kebutuhan para pengrajin. Desa Krebet kini dikenal sebagai salah satu Desa Wisata di Yogyakarta.

     Nureini, "Pembina Istri Nelayan"
     Rendahnya tingkat pendapatan nelayan di Patingaloang, Sulawesi Selatan, membuat Nureini (42 tahun) tergerak untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat menambah penghasilan masyarakat nelayan Patingaloang. Saat ditinggal melaut, kebanyakan para istri nelayan menganggur. Nureini mengajak mereka mengolah ikan menjadi produk makanan olahan. Ikan yang biasanya hanya sebagai lauk, diolah menjadi abon yang memiliki nilai ekonomis tinggi.. Nureini juga mendirikan kelompok Fatimah Azzahra yang beranggotakan sekitar 200 istri nelayan. Nama Fatimah Azzahra juga digunakan sebagai merk dagang abon ikan olahan mereka. Patingaloang kini dikenal sebagai penghasil abon ikan bermutu. Produk abon ikannya  menjadi salah satu pilihan buah tangan dari Makassar.

     Putu Suryati, "Pengubah Paradigma"
     Hambatan fisik yang dimiliki Putu Suryati (47 tahun) tak menghalangi langkahnya untuk berkarya. Orang-orang dengan hambatan fisik di Bali pada umumnya dikucilkan oleh masyarakat, sehingga Putu ingin mengubah paradigma ini. Bersama 6 orang temannya yang juga memiliki hambatan fisik, mereka menampung orang-orang dengan kondisi yang sama untuk diberikan keterampilan sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing. Pelatihan yang diberikan antara lain, bahasa inggris, komputer, kerajinan tangan, dan kesenian. Putu mendirikan Yayasan Senang Hati pada tahun 2003, kini sebanyak 49 orang peserta Yayasan Senang Hati telah mandiri secara finansial.

     Tentang Danamon:

     PT Bank Danamon Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1956 dan sampai dengan 30 September 2011 memiliki lebih dari 2.900 kantor cabang dan point of sales, termasuk unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan unit Syariah, serta kantor-kantor cabang anak perusahaannya. Danamon memberikan kepada nasabahnya akses ke lebih dari 30.000 ATM, termasuk melalui kerjasama dengan ATM Bersama dan ALTO di 33 provinsi di Indonesia dan saat ini didukung oleh sekitar 61.875 karyawan (termasuk karyawan anak perusahaan).

     Danamon belum lama ini meraih juara ketiga Annual Report Award (ARA) 2010 dalam pelaporan tahunannya untuk kategori perusahaan Private Keuangan Listed, The Best of Indonesia Service to Care Champion 2011 untuk kategori bank konvensional dengan aset diatas Rp 65 triliun dari MarkPlus Insight dan Majalah Marketeers, serta Best Local Cash Management Banks in Indonesia dalam Asiamoney Cash Management Poll 2010 oleh Asiamoney.

     Dari institusi terkemuka internasional, Danamon telah dianugerahi "Gold Award 2011" dalam kategori Best Core Banking System Initiative, Asian Banking & Finance Banking Retail Awards 2011, yang digelar oleh Asian Banking & Finance Magazine (ABF). Para dewan juri menetapkan peraih berdasarkan strategi kandidat, pelayanan dan produk inovatif, keefektifan serta flexibilitas dalam menghadapi perubahan maupun kesempatan yang dinamis.

     Danamon adalah penerbit tunggal dan pihak yang mengakuisisi kartu kredit American Express(R) di Indonesia berdasarkan perjanjian pengoperasian independen yang memungkinkan Danamon menerbitkan kartu kredit American Express(R) pada nasabah individual dan korporasi. Danamon juga merupakan satu-satunya bank yang memberikan layanan kepada mitra bisnis lokal yang menerima pembayaran dengan kartu kredit American Express dan untuk menerima mitra bisnis baru di Indonesia.

     PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira) adalah anak perusahaan Danamon yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor dan memiliki jaringan kantor cabang yang luas di lebih dari 260 kota di Indonesia.

     Pada tanggal 30 September 2011, 67.37% saham-saham Danamon dimiliki oleh Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd., 5.81% oleh JPMCB-Franklin Templeton Investment Funds dan sebesar 26,82% oleh publik.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi :
Zsa Zsa Yusharyahya, Head of Public Affairs
Telepon (+6221) 57991001-03 ext 8301/8361/8323
Mobile : (+62 81 1109369, Fax.(+6221) 57991161
public.affairs@danamon.co.id


 

Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011