Hal tersebut mendorong terbatasnya prospek aliran modal asing, khususnya portofolio dan tekanan nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melaporkan modal asing keluar bersih alias net outflows sebesar 1,8 miliar dolar AS dari pasar keuangan Indonesia pada triwulan I 2022.

Namun setelah tertahan pada triwulan lalu, modal asing dalam bentuk investasi portofolio kembali masuk ke Tanah Air pada triwulan II-2022 sampai 14 April, sehingga mencatat net inflows sebesar 800 juta dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan Bulan April 2022 Cakupan Triwulanan di Jakarta, Selasa, menyampaikan ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi, seiring masih berlanjutnya ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina.

Selain itu terdapat pula sentimen percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara maju, termasuk Amerika Serikat, sejalan dengan semakin tingginya tekanan inflasi.

"Hal tersebut mendorong terbatasnya prospek aliran modal asing, khususnya portofolio dan tekanan nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Perry Warjiyo.

Baca juga: BI catat aliran modal asing keluar Rp3,13 triliun pekan ini

Bank sentral mencatat nila tukar rupiah sejak 1 Januari sampai dengan 18 April 2022 mengalami depresiasi sekitar 0,7 persen dibandingkan dengan level akhir 2021.

Namun penurunan tersebut relatif lebih rendah dibandingkan depresiasi dari mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Thailand 0,77 persen, Malaysia 2,1 persen, dan Filipina 2,45 persen.

Dengan perkembangan itu, Perry Warjiyo menjelaskan nilai tukar rupiah bergerak stabil selama bulan April 2022 ditopang berlanjutnya pasokan valas domestik, aliran masuk modal asing, dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung.

"Ke depan, stabilitas nilai tukar rupiah diperkirakan tetap terjaga didukung oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik, terutama oleh lebih rendahnya defisit transaksi berjalan," tegasnya.

BI akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan fundamental ekonomi.

Baca juga: Rupiah diperkirakan bergerak stabil jelang pengumuman hasil rapat BI

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022