Beijing (ANTARA News/Reuters) - China pada Jumat mendesak Iran menunjukkan keluwesan menyangkut program nuklirnya yang kontroversial, dan memperingatkan bahwa penggunaan kekuatan militer untuk menyelesaikan masalah itu adalah pilihan terakhir yang dibutuhkan Timur Tengah saat ini.

Amerika Srikat (AS), Inggris dan Prancis meningkatkan tekanan pada Iran menjelang dikeluarkan satu laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan depan yang mungkin memberikan rincian bsru tentang segi militer program nuklir Iran.

Washington dan sekutu-sekutu Eropanya menduga Iran sedang mengembangkan kemampuan untuk memproduksi senjata-senjata atom dengan kedok program energi nuklir sipil. Iran membantah akan membuat senjata-senjata nulir dan menegaskan program nuklinya adalah untuk meningkatkan tenaga listrik.

Rusia dan China mendesak ketua badan pengawas nuklir PBB memberikan waktu kepada Iran untuk mempelajari dan menanggapi tuduhan-tuduhan itu sebelum ia mengeluarkan laporan itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, dalam satu keterangan prrs harian mengemukakan bahwa China tidak mengizinkan satu negara Timur Tengah pun mengembangkan senjata-senjata nuklir.

"Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) harus menerapkan satu sikap yang tidak memihak dan obyektif dan mengusahakan kerja sama positif dengan Iran untuk menjernihkan masalah-masalah tertentu. Iran juga harus menunjukkan keluwesan dan ketulusan dan menjalin kerja sama yang sugguh-sungguh dengan IAEA," kata Hong.

Laporan IAEA itu diperkirakan akan mengungkapkan laporan intelijen terinci menyangkut dimensi militer dari program nuklir Iran, sementara tidak menyebutkan secara tegas bahwa Iran sedang berusaha membangun senjata-senjata seperti itu.

AS dan Israel berulang-ulang mengisyarataan kemungkinan menggunakan kekuatan militer terhadap lokasi-lokasi nuklir Iran, yang menimbulkan ancamam pembalasan yang hebat dari Republik Islam itu.

Hong mengatakan itu merupakan gagasan sangat buruk.

"China menentang penggunaan kekuatan militer atau ancaman penggunaan kekuatan militer dalam masalah-masalah internasional. Saat ini, menghindari pergolakan baru di Timur Tengah adalah sangat penting."

China akan memainkan "peran konstruktif" dalam mendesak penyelesaian damai masalah nuklir Iran melalui saluran diplomatik, tambah Hong.

Rusia dan China mendukung empat babak sanksi PBB terhadap Iran sejak tahun 2006 karena penolakannya untuk menghentikan aktivitas nuklir sensitifnya yang dapat untuk keperluan sipil dan militer.

Tetapi mereka mengecam AS dan Uni Eropa tahun lalu karena mlakukan tindakan sepihak tehadap Iran dan Moskow mengisyaratkan penentangannya terhadap sanksi-sanksi baru Dewan Keamanan PBB.
(Uu.H-RN/B002)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011