Mekah (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali minta keluarga dan masyarakat agar mendoakan jamaah haji Indonesia agar dapat menjalankan ibadah selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) dengan selamat dan tidak mendapat halangan berarti.

"Kami mohon agar keluarga dan masyarakat di Tanah Air mendoakan jamaah haji agar diberikan haji mabrur," kata Menag Suryadharma dalam pesan dan harapan yang disampaikan di Mekah, Jumat.

Dikatakan, kepada para jamaah haji Indonesia saat melakukan wukuf di Arafah diminta juga mendoakan bangsa dan pemerintah Indoensia agar lebih kuat menghadapi tantangan dan cobaan serta segera mencapai harapan lebih baik, sejahtera dan makmur.

Jamaah calon haji Indonesia, Jumat pagi pukul (4/11), sudah mulai bergerak ke Arafah untuk mengikuti wukuf yang jatuh Sabtu (5/11).

"Hingga pukul 14.00 waktu setempat (18.00 WIB) pergerakan menuju Arafah terus berlangsug.

"Yang sudah sampai sekitar enam hingga enam persen dan jumlahnya akan terus bertambah," ujar Kepala Satuan Operasi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), Abu Haris Mutohar.

Abu Haris Mutohar memperkirakan semua calon haji Indonesia yang berjumlah 221.000 orang lebih akan sampai di Arafah pukul 24.00 Jumat.

Menurut dia, sejumlah calhaj Indonesia ada yang ke Mina dulu melakukan tarwiyah.


Safari wukuf


Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Mekah Sahlan Arief, mengatakan, khusus untuk jamaah sakit yang disafari wukuf akan diberangkatkan pada Sabtu (5/11) saat puncak haji.

Jumlah sementara yang akan safari wukuf mencapai 86 orang dan yang dibadalkan 99 orang.

"Jumlah itu masih bisa berubah dan keputusan pasti ditetapkan malam ini pukul 20.00 waktu setempat atau 00.00 WIB (Sabtu 5/11)," kata Sahlan.

Pihaknya bersama Balai pengobatan Haji Indonesia (BPHI) masih harus melakukan pemeriksaan medis lagi secara teliti, jamaah mana saja yang bisa menjalankan ibadah wukuf seperti biasa dan mana yang tidak bisa sehingga harus safari wukuf.

Sementara untuk jamaah calon haji yang akitnya parah dan tidak memungkinkan pergi ke Armina, mereka akan dibadalkan oleh orang lain.

"Anggaran untuk badal ditanggung oleh pemerintah Indonesia," katanya.
(T.A025/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011