Pariaman (ANTARA News) - Kota Pariaman, Sumbar, mulai siaga bencana banjir terkait terus meningkat debit air sejumlah aliran sungai bahkan sudah menjangkau lahan rumah warga, menyusul curah hujan yang tinggi tiga hari terakhir.

"Di daerah rawan banjir, yakni di Nagari Marunggi dan Sampan, air sudah mulai mendekat ke lahan rumah penduduk, sampai saat ini hujan masih lebat di seluruh Kota Pariaman," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pariaman, Kardinal di Pariaman, Jumat.

Dikatakannya, pihaknya mulai menurunkan anggota ke dua lokasi tersebut untuk siaga mengantisipasi bila hujan tidak berhenti sehingga terjadi banjir.

Ia mengimbau kepada warga di dua daerah tersebut, agar dapat pindah ke rumah saudara yang lebih aman agar tidak terjebak banjir bila hujan terus turun.

Selain itu, agar dapat meletakkan barang-barang elektronik di tempat lebih tinggi di dalam rumah, kemudian mematikan listrik bila meninggalkan rumah.

Bila terjadi banjir di Sampan, katanya, dapat merendam rumah warga mencapai dada orang dewasa (satu meter lebih --red) karena meluapnya Sungai Batang Mangor.

Kota Pariaman dilintasi sejumlah aliran sungai, yang bermuara ke kawasan pantai. Kemungkinan terjadi luapan air sungai juga terkait terjadinya pasang air laut.

Dikatakannya, selama ini daerah Sampan dan Marunggi situasinya kondusif, menyusul sudah diperbaiki sejumlah tempat pembuangan air seperti sungai dan drainase.

Namun menurutnya karena curah hujan sangat tinggi maka banjir besar dapat kembali terjadi.

Hingga saat ini, katanya, pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat mengenai terjadinya banjir maupun longsor di sejumlah dataran tinggi di kota itu.

Pantauan ANTARA di pusat kota Pariaman, belum terjadi banjir meskipun hujan terus turun seharian.  (ANT-208/H007)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011