Medan (ANTARA News) - Sejumlah daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Mandailing Natal mengalami banjir akibat tingginya curah hujan di Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir ini.

Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daeah (BPBD) Sumatera Utara (Sumut) Ahmad Hidayat di Medan, Jumat, mengatakan banjir di Tapanuli Tengah terjadi karena air yang turun tidak dapat ditahan lagi di daerah perbukitan.

Akibatnya, debit air dalam jumlah besar tersebut menggenangi rumah warga meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan kerusakan yang terlalu parah.

"Syukur, airnya cepat turun sehingga tidak terlalu menimbulkan kesulitan," katanya.

Sedangkan banjir di Mandailing Natal disebabkan meluapnya Bendungan Siabu yang menerima debit air cukup banyak karena hujan yang lebat sebelumnya.

Dari laporan Satuan Tugas Koordinasi dan Pelaksana (Satkorlak) BPBD yang berada di Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal, banjir yang terjadi telah dapat ditanggulangi dengan memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat.

Selain banjir, hujan lebat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir juga menyebabkan ruas jalan di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan yang berada di perbatasan dengan Kabupaten Simalungun mengalami longsor.

Namun kerusakan akibat longsor tersebut sudah diperbaiki Dinas Bina Marga Sumut yang mengerahkan sejumlah alat berat dan menyiapkan jalan alternatif bagi masyarakat.

Untuk mengantisipasi selanjutnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mengenai perkiraan cuaca di Sumut.

Perkiraan cuaca tersebut akan disampaikan ke seluruh pemkab dan pemkot di Sumut agar mengetahui kemungkinan terburuk yang dapat terjadi di daerah masing-masing.

"Sehingga pemkab dan pemkot sudah memiliki antisipasi, bila terjadinya banjir" katanya.  (I023/M034)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011