Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan peluncuran holding BUMN, Defend ID, harus menjadi momentum untuk menciptakan lompatan transformasi pembangunan ekosistem industri pertahanan di Indonesia yang kuat dan modern.

Lebih lanjut dia juga menyatakan Defend ID diharapkan sarana bagi BUMN industri pertahanan yang tak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga menjadi pemain yang patut diperhitungkan di pasar global, demikian dia sampaikan dalam sambutan peluncuran Defend ID di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Baca juga: Prabowo: Kerja sama tingkatkan kemampuan Indhan terus ditingkatkan

"Ini harus kita jadikan lompatan untuk bertransformasi membangun ekosistem industri pertahanan yang kuat dan modern, membentuk BUMN industri pertahanan yang kuat dan mandiri yang mampu bersaing dan menguasai pasar di dalam negeri utamanya, dan diperhitungkan di pasar internasional atau global," kata dia, dalam acara yang disimak melalui siaran langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Rabu.

Ia berharap Defend ID bisa menjadi ujung tombak kemandirian industri pertahanan Indonesia melalui penguasaan teknologi dan manufaktur komponen terkini berbasis teknologi dual-uses atau yang bisa dipakai untuk kepentingan militer maupun kebutuhan kondisi damai.

Baca juga: Pengamat sambut baik GMFI masuki industri pertahanan

Menurut dia hal itu bisa dicapai antara lain dengan menjalin kemitraan global seluas-luasnya, sembari tetap memastikan Indonesia tetap bisa memetik keuntungan lebih besar.

"Dengan siapapun yang mau transfer teknologi, semuanya ajak, tapi tetap mayoritas kita, agar juga pasar kita bisa lebih membesar," kata dia.

Ia juga berpesan agar Defend ID terus menjadi pionir dalam berinovasi maupun mencari terobosan baik di bidang SDM, bahan baku, produk, proses bisnis, dan operasional.

Baca juga: Presiden luncurkan holding BUMN industri pertahanan Defend ID

Arahan dia itu antara lain sudah diwujudkan dalam salah satu program strategis yang ditandatandangani Defend ID bersama Kementerian Pertahanan dalam acara peluncuran tersebut.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menerangkan salah dua program strategis yang ditandatangani melibatkan industri pertahanan luar negeri yakni kesepakatan awal teknologi elektronika pertahanan antara PT LEN Industri dengan Thales International SAS dari Prancis serta nota kesepahaman produksi bersama produk kendaraan serbu amfibi antara PT Pindad dengan FNSS Savunma Sistemleri dari Turki.

Baca juga: Pertahanan manufaktur selamatkan ekonomi dari badai pandemi

Defend ID adalah holding BUMN industri pertahanan yang digawangi PT LEN Industri sebagai induk holding bersama empat BUMN lainnya yakni PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022