Malang (ANTARA) - Hujan abu yang melanda wilayah Malang Raya (Kota dan Kabupaten Malang serta Batu) sejak satu minggu terakhir ini diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga Maret 2006, ini terjadi akibat letusan Gunung Semeru ( 3.676 M ). Menurut Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Herry Subagiadi, Senin, hujan abu yang terus mengguyur wilayah Malang Raya dalam beberapa hari terakhir adalah dampak dari letusan rutin Gunung Semeru yang hingga kini masih dinyatakan berstatus waspada. "Hujan abu yang terjadi beberapa hari ini merupakan material yang dikeluarkan dari aktivitas rutin Gunung Semeru setiap 10 sampai 15 menit dan kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga satu bulan ke depan," katanya. Selain wilayah Malang Raya, katanya, hujan abu juga terjadi di kota Blitar bahkan dari laporan Pos Pengamatan Gunung Sawo hingga saat ini masih tidak ada perubahan status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Tebalnya hujan abu gunung Semeru, lanjutnya, juga disebabkan karena frekuensi dan curah hujan dalam beberapa hari terakhir ini cukup tinggi dan hujan abu itu sendiri tidak hanya terjadi sekali ini saja, tetapi Desember 2005. Dikatakannya, jika pada kondisi normal frekuensi letusan Gunung Semeru antara 80 sampai 90 kali per hari, sekarang menjadi 100 sampai 187 letusan per hari sehingga status waspada II-pun diberlakukan di kawasan itu terutama di sekitar Gunung Semeru. Menyinggung ditetapkannya status waspada II di kawasan Gunung Semeru tersebut, ia mengatakan, hal itu karena berbagai pertimbangan dan kondisi riil di lapangan diantaranya adanya letusan magma, keluarnya material yang menyemburkan hawa panas yang saat ini sudah ditandai oleh awan panas hingga 2.500 km dari puncak gunung dan keluarnya lahar. Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya menyarankan kepada seluruh pendaki untuk `menjauhi` Semeru dan mengalihkan tujuan pendakiannya ke gunung yang lebih aman seperti Welirang dan masyarakat disekitar Semeru juga tetap waspada, karena sewaktu-waktu bisa terjadi perubahan cuaca yang lebih buruk. Namun demikian, katanya, masyarakat Malang Raya tidak perlu khawatir ataupun panik, karena visual Vulkanologi, debu dari Gunung Semeru belum pada tahap membahayakan, tetapi bagi yang menderita gangguan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) disarankan mengenakan masker hidung sebagai pencegahan. Ia mengakui, pihaknya masih sulit memprediksi, kapan status waspada II tersebut dicabut, karena semua itu masih tergantung cuaca, bisa saja statusnya naik atau menurun, namun yang jelas saat ini wilayah Malang Raya masih akan terus terjadi hujan abu. Sementara itu Kadinkes Kabupaten dan Kota Malang Fauzi dan Enny Sekar mengingatkan, masyarakat di wilayahnya agar waspada terhadap debu Gunung Semeru, jika mata terkena debu tersebut, karena sangat membahayakan karena abu dari Gunung Semeru mengandung partikel karbon dan silikon yang mengandung virus. "Virus itu lebih berbahaya daripada virus yang biasanya bertebaran di lingkungan kita, kalau terkena debu maka mata bisa menjadi perih dan sebaiknya dibersihkan dengan obat mata cair," kata Kadinkes Kota Malang Enny Sekar Rengganingati.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006