Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mencatat, realisasi pertumbuhan kredit perbankan selama tahun 2005 sebesar 22,7 persen atau sesuai dengan target Rencana Bisnis Perbankan 2005. "Kredit perbankan termasuk channeling (kredit tidak langsung) tumbuh sesuai target yaitu mencapai kisaran 22,7 persen," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanudin Abdullah dalam raker dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Senin. Dijelaskannya, dari sisi intermediasi, perkembangan kredit sampai dengan akhir tahun 2005 menunjukkan bahwa sekitar 82 persen dana yang dihimpun dari masyarakat disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Selain itu, pangsa kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) telah mencapai 50,7 persen dari total kredit atau sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan peran UMKM. Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Burhanudin mengatakan, pada tahun 2005 tumbuh sebesar 15 persen sehingga rasio pemberian kredit terhadap penghimpunan DPK naik sekitar 65 persen (LDR/loan to deposit rasio). Sementara itu total aset industri perbankan tahun 2005 mengalami pertumbuhan 12 persen, sedangkan profitabilitas meningkat dari 2,6 menjadi 2,8 persen. Sedangkan pendapatan bunga naik dari 5,9 triliun menjadi 6,2 triliun. "Dengan membaiknya profitabilitas dan tidak terlalu besarnya kredit, rasio kecukupan modal mengalami peningkatan dari 19,4 persen menjadi 19,6 persen atau merupakan rasio tertinggi dibanding negara-negara Asia lainnya," katanya. Menurut Burhanudin, kinerja perbankan selama tahun 2005 tidak lepas dari kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dengan tetap fokus pada upaya memperkuat stabilitas sistem perbankan guna menciptakan stabilitas sistem keuangan dan mendorong fungsi intermediasi perbankan. Secara jangka menengah panjang menurut Burhanudin, BI juga akan memfokuskan untuk memperkuat fondasi Perbankan sesuai dengan program Arsitektur Perbankan Indonesia (API). (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006