Badung (ANTARA) - Senator atau anggota DPD Made Mangku Pastika mengaku kagum dan mengapresiasi kolaborasi yang terjalin baik antara Desa Adat Kedonganan, Kabupaten Badung, dengan lembaga perkreditan desa setempat serta warga dalam menggerakkan ekonomi untuk kesejahteraan bersama.

"Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, mau tidak mau kita harus mengedepankan kolaborasi," kata Pastika, saat melakukan reses ke Desa Adat Kedonganan di Kabupaten Badung, Bali, Kamis.

Dengan kolaborasi yang sudah terjalin baik, kata dia, terbukti sudah berhasil membuat Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kedonganan berkembang dengan pesat. LPD yang berusia sekitar 30 tahun itu, kini asetnya sudah mencapai Rp400 miliar lebih.

Dalam pengembangan aset LPD dan sekaligus menyejahterakan warga setempat, juga telah dikelola dan ditata dengan apik, berupa usaha kafe ikan bakar di sepanjang Pantai Kedonganan yang sebelum pandemi COVID-19 selalu menjadi incaran wisatawan.

Mantan Gubernur Bali dua periode itu menambahkan keberhasilan berbagai program yang dirancang juga tidak terlepas dari kehadiran seorang pemimpin yang sangat penting dan menentukan.

"Tantangan seorang pemimpin juga luar biasa, apalagi kalau mau bikin perubahan. Sebab pemimpin bukan manusia biasa. Jadi, harus ada kelebihan, lebih berani, lebih cerdas dan lebih bijak," ucap anggota Komite 2 DPD itu saat berbincang dengan sejumlah warga Desa Adat Kedonganan.

Pastika pun berharap pandemi COVID-19 segera dinyatakan endemi, sehingga pariwisata Bali bisa cepat pulih dan Kedonganan kembali ramai, meskipun saat ini sudah mulai tampak kunjungan di sana sini.

Ia juga mengingatkan agar pihak Kedonganan dapat mempertahankan keamanan dan kenyamanan serta jangan sampai menaikkan harga dengan semena-mena yang dapat membuat kapok wisatawan datang kembali.

Ketua LPD Kedonganan Ketut Madra menjelaskan lembaga keuangan desa adat yang dipimpinnya mendukung usaha desa adat, seperti permodalan usaha kafe di pesisir pantai, selain menjalankan usaha simpan-pinjam.

Dari usaha pengembangan dan penataan kafe atau warung ikan bakar yang semula berjumlah 24 di sepanjang pesisir Pantai Kedonganan, telah memberikan kesejahteraan bagi warga setempat, sekaligus meningkatkan pendapatan LPD dan melindungi kawasan pesisir.

Madra tidak menampik pandemi COVID-19 telah menyebabkan penurunan yang signifikan pada jumlah kunjungan wisatawan ke Kedonganan.

Tetapi kondisi itu, katanya, tidak mengurangi kreativitas generasi muda setempat untuk melakukan sejumlah perubahan, supaya tetap memikat wisatawan untuk berlibur ke Kedonganan.

Terkait pengembangan usaha yang dilakukan LPD Kedonganan, menurut dia, dengan berbagai kolaborasi yang dilakukan dengan pihak desa adat, desa dinas dan warga juga telah dapat membantu biaya pelaksanaan ritual Panca Yadnya di desa setempat.

"Kami juga berencana untuk memberikan insentif kepada warga yang mau kembali menjadi nelayan karena sesungguhnya potensi hasil laut di sini sangat besar," kata Madra.
Senator atau anggota DPD Made Mangku Pastika saat berbincang dengan warga Desa Adat Kedonganan di Kabupaten Badung. ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022