Denpasar (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika berpandangan perlu terus didukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Bali yang telah melakukan usaha dengan menjaga alam dan turut melestarikan warisan leluhur.

"Pelaku UMKM harus diapresiasi, diberikan dorongan semangat dan bahkan jalan supaya usahanya menjadi lestari dan berlangsung dengan baik," kata Pastika saat melakukan penyerapan aspirasi ke UMKM yang memproduksi lulur tradisional Sekar Jagat di Denpasar, Kamis.

Sekar Jagat yang berproduksi di Jalan Gambuh No 9 Kota Denpasar ini secara telah memproduksi lulur tradisional dan "body butter" sejak tahun 2003 hingga sekarang dengan bahan bakunya didatangkan dari berbagai kabupaten di Bali.

Dalam kegiatan penyerapan aspirasi tersebut, Pastika berdialog dengan perintis dan pemilik lulur Sekar Jagat I Ketut Sugianta dan Wayan Lindawati serta penanggung jawab produksi Ni Made Hery, Apt.

"Kita patut mengapresiasi warga Bali yang betul-betul berusaha untuk melestarikan serta menyebarluaskan warisan leluhur kita. Terutama yang berkaitan dengan penggunaan tumbuh-tumbuhan dan herbal, apalagi dapat membuat orang sehat," ucap mantan Gubernur Bali dua periode itu.

Apalagi, kata dia, di tengah tren dunia yang "back to nature" atau kembali pada alam. Hal ini didukung oleh alam Bali yang banyak memberikan tumbuh-tumbuhan yang sedemikian rupa yang bisa menjadi obat.

Menurut Pastika, dengan produk menggunakan bahan baku yang berasal dari berbagai buah, bunga, dan daun, maka mau tidak mau, tumbuh-tumbuhan itu harus terus ditanam dan dilestarikan.

"Ini merupakan upaya untuk merawat bumi Bali sekaligus dapat memberikan dampak ekonomi untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik," ujar Pastika yang tak maju lagi sebagai anggota DPD itu.

Selain itu, lanjut Pastika, dengan produk yang berkualitas dan tetap eksis hingga saat ini juga turut membawa nama Bali ke dunia nasional dan internasional.

Sebelumnya berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, hingga saat ini jumlah UMKM di Provinsi Bali sebanyak 442.848, sedangkan yang sudah "on boarding" atau terhubung dengan ekosistem digital baru 115 ribu UMKM atau 26 persen dari total UMKM.

Sementara itu, Wayan Lindawati mengatakan Sekar Jagat yang bergerak di bidang produksi lulur dan "body butter" ini, ia juga aktif berperan melatih ibu-ibu lansia dengan berbagai kegiatan agar tetap sehat.

Sekar Jagat yang proses produksi didukung dengan sejumlah mesin canggih ini mampu memproduksi kosmetik sekitar 5.000 kemasan per hari. Bahan yang digunakan dominan beras. "Ada boreh (masker tradisional) bentuk lulur sehingga bisa menghangatkan dan supaya harum dipakai bunga," ucapnya.

Produk Sekar Jagat selain banyak terserap di dalam negeri di berbagai toko, pusat oleh-oleh dan hingga spa juga beredar hingga Malaysia, Singapura dan China.

Lulur tradisional yang diproduksi Sekar Jagat berbahan dasar dari berbagai macam bunga, akar, rempah, buah serta daun-daunan dengan bermacam aroma yang mempunyai kegunaan mengangkat dan membersihkan kotoran pada tubuh.

Menurut Lindawati, Sekar Jagat saat ini memproduksi sembilan macam aroma lulur yakni milk (susu), bengkuang, avocado (alpukat), green tea (teh hijau), strawberry, cendana, honey coconut (madu dan kelapa), lidah buaya dan boreh rempah.

"Kami juga merasa senang karena berkat usaha ini juga dapat membantu anak-anak yang hampir putus sekolah kembali dapat melanjutkan pendidikannya dengan bekerja di sini dan membantu berjualan lulur," ucapnya haru.

Baca juga: Pelaku UMKM perempuan di Bali berharap perluasan akses pasar

Baca juga: 32 UMKM di Bali Nusra berhak ikuti "mentoring" Gadepreneur 2024

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024