Jakarta (ANTARA News) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyatakan, pembuangan limbah tailing pertambangan yang dilakukan di wilayah Teluk Senunu, Nusa Tenggara Barat, mengakibatkan menurunnya tangkapan ikan nelayan di Pantai Sumbawa.

Siaran pers Walhi yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan, pembuangan limbah tailing terbesar di wilayah itu mencapai volume hingga 140 ribu ton per hari.

Walhi juga menegaskan, pengeluaran izin pembuangan limbah ke laut itu juga dinilai bertentangan dengan sejumlah asas yang termuat di dalam Pasal 2 dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup, yakni asas kelestarian dan keberlanjutan, keanekaragaman hayati, kehati-hatian, keadilan, partisipatif, kearifan lokal, dan otonomi daerah.

Selain itu, LSM lingkungan hidup itu juga memaparkan, akibat dari pembuangan limbah tersebut antara lain adalah banyaknya nelayan yang mengeluhkan penurunan tangkapan ikan.

Walhi memaparkan, menurut Kuesioner Identifikasi Kondisi Perairan Laut Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2011 yang dilakukan oleh Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumbawa Barat menunjukkan bahwa terdapat 63 orang nelayan yang mengakui terjadinya penurunan tangkapan ikan pada periode 2005-2010.

Walhi mengingatkan bahwa Teluk Senunu adalah wilayah perairan laut yang termasuk ke dalam kawasan "Coral Triangle" (Segitiga Terumbu Karang) yang didalamnya dilaporkan ditemukan lebih dari 75 persen spesies terumbu karang yang dikenal di bumi serta sekitar 3 ribu jenis spesies ikan.
(M040)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011