New York (ANTARA) - Dolar AS bangkit dari level terendah satu minggu pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengkonfirmasi pengetatan setengah poin persentase pada pertemuan kebijakan bulan depan, termasuk kenaikan suku bunga berturut-turut tahun ini.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan mata uang AS versus sekeranjang mata uang saingannya, naik 0,2 persen menjadi 100,53, setelah diperdagangkan lebih rendah untuk sebagian besar sesi. Indeks telah naik 2,3 persen sejauh bulan ini, dengan kecepatan untuk kenaikan bulanan terbaik sejak Juni 2021.

Powell mengatakan kenaikan suku bunga setengah poin akan "di atas meja" ketika Fed bertemu pada 3-4 Mei untuk menyetujui yang berikutnya dalam apa yang diperkirakan menjadi serangkaian kenaikan suku bunga tahun ini.

Dana Fed berjangka telah mulai memperkirakan taruhan tiga kenaikan 50 basis poin berturut-turut dimulai dengan pertemuan kebijakan bulan depan, dengan suku bunga tersirat sekitar 2,71 persen pada Desember.

"Meningkatnya kekhawatiran atas postur kebijakan Fed yang semakin agresif sangat membebani obligasi pemerintah, terutama pada jangka pendek, dan kenaikan suku bunga menjatuhkan Wall Street lebih rendah," kata Action Economics di blognya setelah komentar Powell. "Namun, dolar adalah penerima manfaat."

Baca juga: Dolar AS naik di tengah kehati-hatian saat pertemuan menteri keuangan

Euro turun dari level tertinggi lebih dari satu minggu setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan ECB mungkin perlu memangkas prospek pertumbuhannya lebih lanjut karena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina membebani rumah tangga dan bisnis.

Komentar Lagarde kontras dengan komentar hawkish dari pejabat ECB yang tampaknya menyarankan pejabat Bank Sentral Eropa menaikkan taruhan bahwa suku bunga zona euro akan segera naik.

Joachim Nagel, presiden Bundesbank Jerman, bergabung dengan pembuat kebijakan mengatakan ECB dapat menaikkan suku bunga pada awal kuartal ketiga.

Pasar uang, yang telah mengurangi taruhan kenaikan suku bunga setelah pertemuan ECB Kamis lalu (14/4/2022), sekarang memperkirakan kenaikan lebih dari 20 basis poin (bps) pada Juli dan lebih dari hampir 80 bps pengetatan pada akhir tahun.

Itu akan membuat suku bunga acuan ECB di atas nol untuk pertama kalinya sejak 2013.

Baca juga: Dolar meroket ke puncak 20 tahun vs yen, karena beda kebijakan Fed-BOJ

Berita politik Eropa juga mendukung, dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyelesaikan rintangan besar menjelang pemilihan putaran kedua pada Minggu (24/4/2022) dengan penampilan agresif dalam debat TV melawan kandidat sayap kanan Marine Le Pen.

Dengan pemungutan suara yang menentukan hanya empat hari lagi, sekitar 59 persen pemirsa menganggap Macron sebagai yang paling meyakinkan dalam debat, menurut jajak pendapat singkat untuk BFM TV, menunjukkan keunggulan 10 poin persentase Macron dalam jajak pendapat tidak terancam.

Pada akhir perdagangan, euro turun 0,2 persen menjadi 1,0832 dolar, setelah mencapai 1,0936 dolar, level tertinggi sejak 11 April.

Dolar naik 0,3 persen terhadap yen menjadi 128,30. Terhadap franc Swiss, dolar naik 0,5 persen menjadi 0,9532 franc.


Baca juga: Dolar AS sentuh puncak baru 2 tahun, dipicu prospek kenaikan bunga Fed
Baca juga: Euro melayang dekat terendah dua tahun vs dolar, ECB kecewakan pasar

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022