Kita tidak boleh kecolongan walau satu hari pun"
Brasilia (ANTARA News) - Piala Dunia 2014 masih tiga tahun lagi, tapi Sekjen FIFA Jerome Valcke memperingatkan Brazil yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 untuk mempercepat pekerjaan konstruksi arena-arena bertanding.

"Kita sudah terlambat, kita tidak boleh kecolongan walau satu hari pun," kata Valcke kepada komite parlemen legislatif ketika meninjau persiapan Piala Dunia.

"Melakukan perjalanan ke Brazil tidaklah mudah. Bila berkendaraan di Sao Paulo, pergi dari satu tempat ke tempat lain, merupakan perjalanan buruk. Meninggalkan bandara butuh waktu setengah hari. Ini tidak boleh terjadi selama Piala Dunia berlangsung," katanya seperti dikutip AFP.

Ia mengimbau para petinggi Brazil agar melipatgandakan usaha membangun berbagai hal dalam menyambut ratusan ribu turis yang akan membludak ke Brazil selama berlangsungnya Piala Dunia.

FIFA beberapa kali memprihatinkan kemajuan pembangunan 12 tempat pertandingan Piala Dunia di negara itu.

Brazil, yang juga akan menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas 2016, membutuhkan dana lebih dari 11,4 milyar dolar untuk memperbaiki sarana jalan, keamanan serta infrastruktur telekomunikasi, demikian hasil studi Yayasan Getulio Vargas dan konsultan Ernst & Young.

Valcke mengatakan, Piala Konfederasi FIFA, yang akan dilangsungkan di Brazil pada 2013, "merupakan uji coba bagi kami walau pun sekarang kelihatannya sudah terlambat untuk melakukan perombakan fundamental. Jadi penting untuk menyeimbangkan pekerjaan saat ini."

Ia melanjutkan, FIFA tidak tertarik dengan keinginan Brazil untuk menjual tiket murah kepada warga Brazil di atas usia 60 tahun serta para pelajar.

Valcke mengatakan, FIFA hanya ingin agar tidak ada penjualan tiket di pasar gelap dan mereka menerima tiket separuh harga untuk pelajar tapi menolak harga murah 25 dolar untuk pelajar.

Dengar pendapat di parlemen yang dilakukan beberapa tokoh hukum, termasuk striker legendaris Brazil Romario, membuat Valcke mengeluarkan pernyataan yang dianggap "ancaman."(*)

A008/A016

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011