N7W AG tidak dikategorikan bangkrut, jadi pernyataan itu adalah fitnah dan keliru."
Jakarta (ANTARA News) - Pihak New7Wonders menanggapi pernyataan Duta Besar RI di Swiss yang menyebut organisasi itu bangkrut.

Gerakan Pendukung Pemenangan Komodo yang merupakan pemegang lisensi voting SMS Komodo mengirimkan siaran pers berisi tanggapan dari Jean-Paul de la Fuente, Business Development Director New7Wonders.

Dalam tanggapan berbahasa Inggris itu dijelaskan bahwa N7W AG adalah perseroan terbatas yang didirikan pada tahun 2000. Pendirian perusahaan dipandang sebagai cara yang benar untuk mengelola aspek bisnis kampanye N7W. Alasannya, bentuk yayasan tidak boleh mengurus aspek bisnis.

Tahun 2003 N7W AG Company tutup sesuai prosedur yang berlaku. Sejak tahun 2004 aspek bisnis kampanye N7W dikelola NOWC Panama yang merupakan commercial licensing arm dari kampanye N7W.
 
De la Fuente menyatakan "N7W AG tidak dikategorikan bangkrut, jadi pernyataan itu adalah fitnah dan keliru."

Ada lima butir pernyataan dari de la Fuente, pada butir terakhir antara lain dia mempertimbangkan untuk memperkarakan Dubes RI di Swiss.

De la Fuente juga menambahkan pernyataan dalam surat berikutnya sekitar 20 menit berselang ke kantor Pendukung Pemenangan Komodo di Jakarta.

Isi surat dalam bahasa Inggris itu memuat empat hal yang intinya mengkritik Dubes RI untuk Swiss. Butir pertama meminta agar Dubes mengikuti aturan protokol untuk mengajukan permintaan bertemu dan berdiskusi dengan pihak lain.

Surat dari de la Fuente disebarluaskan oleh Pendukung Pemenangan Komodo yang berpusat di Jakarta. P2K mengklaim sebagai official supporting committee Komodo. P2K berawal dari PALI, perkumpulan warga negara yang peduli akan alam Indonesia dan memprakarsai gerakan P2K.
(A038)

Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011