Jakarta (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel memutuskan untuk menyetujui pembagian dividen sebesar Rp966,7 miliar atau 70 persen dari laba bersih 2021 Rp1,38 triliun.

"Porsi dividen sebesar itu sesuai dengan komitmen perseroan agar bisa memberikan nilai maksimal bagi para investor,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko lewat keterangan di Jakarta, Jumat.

Sementara itu, lima persen dari laba bersih atau sekitar Rp69 miliar akan digunakan untuk cadangan dan 25 persen atau sekitar Rp345,3 miliar sebagai laba ditahan.

Adapun pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah para pemegang saham yang namanya tercantum dalam daftar pemegang saham perseroan per 12 Mei 2022 sampai dengan pukul 16.15 WIB. Dividen akan dibayarkan selambat-lambatnya pada tanggal 25 Mei 2022.

RUPST juga menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan untuk menyesuaikan masa jabatan anggota direksi dan dewan komisaris menjadi lima tahun dari sebelumnya tiga tahun, dengan mempertimbangkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta hasil benchmark dengan perusahaan terbuka lainnya.

Pemegang saham pun menyetujui untuk mengangkat satu anggota dewan komisaris independen yaitu Rico Usthavia Frans.

Sepanjang 2021 lalu, kinerja anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu mengalami pertumbuhan dua digit yang ditunjukkan dengan pendapatan usaha yang tumbuh sebesar 11,1 persen dari Rp6,19 triliun yang dicatat pada 2020 menjadi Rp6,87 triliun miliar pada 2021.

Bisnis sewa menara menjadi kontributor utama pendapatan yang mencapai Rp5,4 triliun, di mana capaian itu mengalami kenaikan sebesar 36,5 persen (yoy).

Upaya efiseinsi yang dilakukan Mitratel pun telah menghasilkan pertumbuhan yang signifikan dengan diperolehnya keuntungan yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp1,38 triliun, atau melonjak 129,4 persen dibandingkan perolehan laba bersih pada 2020 sebesar Rp602 miliar.

Saat ini Mitratel menguasai jaringan menara di Jawa sebanyak 11.987 menara dengan portofolio sebesar 42 persen dan tenancy ratio sebesar 1,65 kali.

Sedangkan jaringan menara di luar Jawa, Mitratel adalah yang terbesar dan menguasai 16.219 menara dengan portofolio sebesar 58 persen dan tenancy ratio 1,41 kali.

Baca juga: Mitratel kerja sama jaringan fiber optik dengan Telkom Akses

Baca juga: Erick Thohir dukung percepatan Mitratel untuk Indonesia Digital

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022