"Kalau sistemnya baik, menjangkau yang berhak untuk ikut seleksi dan sistem itu obyektif tidak ada yang aneh-aneh, kelompok yang benar-benar bisa kita handalkan," kata Wapres di kantornya di Jakarta Kamis saat meberikan pesan di hadapan para pemain Indonesia All Star Team yang baru saja meraih juara sepakbola Intesa Sanpaolo Cup.
Ia mengatakan, selama ini Indonesia sebenarnya memiliki bakat-bakat olahraga yang handal. Terbukti, para pemain cilik Indonesia mampu memenangi Intesa Sanpaolo Cup di Italia. Bahkan berhasil menaklukkan tim akademi AC Milan. Namun sayangnya sistem penjaringan masih belum optimal.
Wapres menyakini dengan sistem penjaringan yang tepat dan baik, atlet-atlet Indonesia akan bisa meraih prestasi tertinggi dan prestasi Indonesai di kancah Internasional semakin berkibar.
Wapres juga berpesan, selain berlatih keras juga tidak lupa terus belajar menamatkan pendidikan dasar. Tugas belajar merupakan kewajiban agar membentuk SDM yang lebih berkualitas.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, pihaknya akan terus mendukung program-program penjaringan atlet. Bahkan pihaknya berencana untuk membuat akademi sepakbola untuk menjaring bibit-bibit atlet masa depan.
Pertamina tengah menjajaki kerjasama dengan pihak akademi AC Milan untuk mendirikan akademi di Indonesia.
Indonesia All Star Team yang baru saja meraih juara sepakbola Intesa Sanpaolo Cup, menghadap Wapres didampingi oleh Pelatih Bambang Warsito, Manajer Asia Sports Development Indria Djamil serta Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.
Acara tersebut sempat tertunda karena Wapres Boediono masih mengikuti Sidang Kabinet Terbatas di Kantor Presiden. Tim sedianya diterima Wapres pukul 12.45 WIB namun Wapres baru tiba di Kantornya pada pukul 13.35 WIB.
Sebelumnya, tim asal Indonesia juga juara dalam Turnamen Intesa Sanpaolo Cup 2010. Turnamen itu merupakan kejuaraan sepak bola kelompok umur 12-14 tahun di Milan Junior Camp Day.
(M041)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
