Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis jatuh hingga 110 poin akibat kekhawatiran krisis utang Italia yang diperkirakan dampaknya lebih besar dibanding Yunani.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS antarBank Jakarta pada Kamis sore anjlok 110 poin ke posisi Rp8.995 dibanding hari sebelumnya Rp8.885.

Analis pasar uang Harvest Investindo International, Tonny Mariano, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa ancaman baru dari Eropa, yakni naiknya imbal hasil surat utang Italia menekan pasar keuangan global.

"Surat utang Italia bertenor 10 tahun naik di atas tujuh persen. Ini level yang sama dengan negara yang terkena krisis seperti Portugal dan Yunani. Sejumlah negara Eropa juga terancam kesulitan," katanya.

Menurut dia, kekhawatiran utang Italia yang melonjak tinggi, memicu ketakutan negara terbesar ketiga di zona euro itu. Ketakutan itu meningkatkan risiko mata uang area dan berimbas ke Asia termasuk Indonesia.

Ia menambahkan, janji Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi untuk mundur juga gagal meyakinkan pasar keuangan global.

Dari dalam negeri, lanjut Tonny, pasar saham dalam negeri yang tertekan menambah sentimen negatif sehingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tertekan.

"Negatifnya aktivitas di pasar saham dalam negeri menjadi salah satu pemicu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," katanya .

Ia menambahkan, terpangkasnya acuan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) juga menambah sentimen negatif bagi nilai tukar dalam negeri.

Meski demikian, lanjut dia, kendati suku bunga Bank Indonesia (BI rate) diturunkan dan berdampak negatif bagi rupiah, namun secara garis besar fundamental ekonomi dalam negeri masih kondusif.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis (10/11) tercatat mata uang rupiah melemah terhadap dolar AS menjadi Rp8.975 dibanding pada hari sebelumnya Rp8.895.
(T.KR-ZMF/R010)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011