Tobasa (ANTARA News) - Pertambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 2x87 MW yang dihasilkan PLTA Asahan III di Batumamak, Kabupaten Toba Samosir, akan mengurangi potensi pemadaman bergilir di wilayah Sumatera Utara.

"Kualitas pelayanan energi listrik PLN kepada masyarakat desa sekitar lokasi proyek juga akan berobah menjadi lebih baik," kata Manajer Proyek PLTA Asahan III, Robert Aprianto Purba di Batumamak, Jumat

Ia menyebutkan, jika saat ini pemadaman masih sering terjadi, hal tersebut dikarenakan jauhnya lokasi pelayanan di sekitar jalan provinsi antara Porsea-Puloraja dengan lokasi pusat beban pada gardu induk PLN Porsea serta gardu induk Kisaran yang berjarak sekitar 100 kilometer dari lokasi.

Setelah beroperasinya PLTA Asahan III pada tahun 2015, lanjutnya, kualitas tegangan atau kekurangan daya serta gangguan pohon yang sering terjadi akan teratasi dan mutu pelayanan PLN pun semakin meningkat.

Robert mengatakan, produksi energi listrik yang akan dihasilkan PLTA Asahan III dengan kapasitas terpasang 2x87 MW, atau total sebesar 164 megawatt (MW) akan dikirimkan ke GITET Simangkuk untuk selanjutnya dialirkan ke seluruh konsumen di wilayah Sumatera Utara.

Sedangkan sebesar 10 MW sisanya, kata dia, akan digunakan melayani kebutuhan masyarakat sekitar lokasi proyek di desa Meranti Utara, Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kabupaten Tobasa serta desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

Selain itu, menurutnya, ketersediaan energi listrik di GITET (gardu induk tegangan ekstra tinggi) Simangkuk sekarang sebesar 2x90 MW dari IPP (Independent Power Producer) PLTA Asahan I, dan nantinya 2x87 MW dari PLTA Asahan III, akan menjadi daya tarik pertumbuhan ekonomi dan investasi, khususnya untuk wilayah Kabupaten Toba Samosir.

"Ketersediaan energi listrik yang cukup merupakan salah satu syarat utama untuk pengembangan investasi di daerah tersebut," ujar Robert.  (ANT-219)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011