Jeddah (ANTARA News) - Organisasi Konferensi Islam (OKI) berencana mengajukan Israel ke Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) jika Dewan Keamanan PBB tak juga berhasil menghentikan serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina. "OKI sudah mendesak Dewan Keamanan PBB melakukan langkah-langkah untuk menghentikan serangan Israel tapi sampai saat ini mereka belum memperoleh kesepakatan. Bila Dewan Keamanan tak juga berhasil menghentikannya OKI akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk mengajukannya ke Dewan HAM dan Majelis Umum PBB karena ini jelas merupakan pelanggaran HAM. Tapi belum ditetapkan `time frame`-nya," kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Triyono Wibowo di Jeddah, Minggu. Triyono, yang sejak Rabu (31/12) menghadiri pertemuan darurat OKI di Arab Saudi untuk merespon serangan Israel terhadap Palestina, menjelaskan bahwa hingga Sabtu malam (3/12) Dewan Keamanan PBB belum berhasil membuat kesepakatan bersama untuk menghentikan serangan Israel terhadap Palestina. "OKI sudah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk melakukan langkah-langkah guna menghentikan serangan tapi mereka belum memperoleh kesepakatan tetap soal itu. Masih ada satu atau dua anggota Dewan Keamanan yang memberi dukungan kepada Israel. UE juga demikian. Ini membuat Israel mengabaikan seruan internasional untuk menghentikan serangan," katanya. Ia menjelaskan pula bahwa saat ini OKI sudah menugaskan Sekretaris Jendralnya untuk mempersiapkan pengajuan Israel ke Dewan HAM PBB atau Majelis Umum PBB. "Sekjen OKI sudah ditugaskan untuk melakukan konsultasi dengan duta besar negara-negara anggota OKI di Jenewa dan New York," kata Triyono yang pada kesempatan itu disampingi Duta Besar RI untuk Kerajaan Aran Saudi dan Kesultanan Oman Salim Segaf Al Jufri dan Konjen RI di Jeddah Gatot Abdullah Mansyur. Lebih lanjut dia menjelaskan pula bahwa selain sepakat melakukan pembahasan lebih lanjut untuk mengupayakan penghentian Israel ke Palestina, perwakilan negara-negara anggota OKI yang hadir dalam rapat darurat tersebut juga sepakat untuk menggalang dana kemanusiaan bagi penduduk Palestina. Melalui komunike bersama yang dihasilkan dalam pertemuan itu, katanya, OKI juga mengecam tindakan Israel yang telah mengakibatkan lebih dari 400 warga Paletina terbunuh dan lebih dari 2.000 orang lainnya luka-luka itu serta menyayangkan kegagalan organisasi internasional seperti Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan serangan itu. "Ini sangat serius, harusnya PBB secepatnya membuat kesepakatan untuk menghentikan serangan Israel. Masalahnya sampai sekarang PBB belum mampu menggalang kekuatan dari negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan serangan," katanya. Padahal latar belakang serangan militer Israel ke Palestina tersebut, menurut Salim Segaf Al Jufri, kemungkinan hanya dilakukan untuk kepentingan politik di dalam negeri Israel mengingat dalam beberapa pekan mendatang negara itu akan menggelar pemilihan umum.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009