Jakarta (ANTARA) - Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China barat laut membukukan 37,83 miliar yuan (1 yuan = Rp2.225) dalam perdagangan luar negeri pada kuartal pertama 2022, naik 34,9 persen secara tahunan (year on year/yoy), kata bea cukai setempat.

Menurut bea cukai Urumqi, perdagangan Xinjiang dengan negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra mencapai 34,91 miliar yuan dari Januari hingga Maret, naik 49,8 persen (yoy).

Sementara perdagangannya dengan anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) naik 35,3 persen menjadi 2,43 miliar yuan selama periode yang sama.

Kirgistan tetap menjadi mitra dagang terbesar Xinjiang selama periode tersebut, dengan nilai perdagangan 14,59 miliar yuan.

Sejak awal tahun ini, Xinjiang memperkuat kerja sama dengan negara-negara tetangga China di berbagai bidang, membantu para pelaku usaha merasakan manfaat RCEP dan menjelajahi pasar negara berkembang.

Hal tersebut diklaim semakin meningkatkan pertumbuhan perdagangan luar negeri dan mendorong pembangunan ekonomi terbuka yang berkualitas tinggi di kawasan.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022