Jakarta (ANTARA) - Hampir 1 juta orang telah mengunjungi Museum Nasional Peradaban Mesir (National Museum of Egyptian Civilization/NMEC) sejak dibuka untuk umum setahun yang lalu, menurut Ahmed Ghoneim, direktur eksekutif museum tersebut.

Sekitar 40 persen dari 970.000 pengunjung berasal dari luar negeri, ujar Ghoneim kepada Xinhua dalam sebuah wawancara pada Jumat (22/4).
 
Orang-orang mengunjungi Museum Nasional Peradaban Mesir di Kairo, Mesir, pada 19 April 2022. (Xinhua/Ahmed Gomaa)Kendaraan-kendaraan khusus untuk memindahkan mumi meninggalkan Museum Mesir dalam Parade Emas Firaun di Kairo, Mesir, pada 3 April 2021. (Xinhua/Ahmed Gomaa)


Museum tersebut, yang terletak di pusat kota Kairo, terdiri dari aula utama, aula mumi kerajaan, dan aula tekstil. Pembangunan museum itu rampung pada 2017 dan dibuka untuk umum pada 22 April 2021.

Untuk merayakan pembukaan museum yang telah lama dinanti-nantikan itu, Mesir menggelar sebuah parade akbar pemindahan 22 mumi kerajaan Mesir kuno dari Museum Mesir di Tahrir Square Kairo ke NMEC.
 
Kendaraan-kendaraan khusus untuk memindahkan mumi meninggalkan Museum Mesir dalam Parade Emas Firaun di Kairo, Mesir, pada 3 April 2021. (Xinhua/Ahmed Gomaa)Orang-orang mengunjungi Museum Nasional Peradaban Mesir di Kairo, Mesir, pada 19 April 2022. (Xinhua/Ahmed Gomaa)


Pariwisata merupakan salah satu sumber utama pendapatan Mesir. Namun, sektor itu telah sangat terdampak sejak merebaknya wabah COVID-19 pada 2020 lalu dan konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Wisatawan Rusia dan Ukraina menyumbang 45 persen dari total pengunjung asing ke Mesir pada November 2021, seperti diungkapkan Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir Khaled al-Anany pada Kamis (21/4). 
 
Orang-orang mengunjungi Museum Nasional Peradaban Mesir di Kairo, Mesir, pada 19 April 2022. (Xinhua/Ahmed Gomaa

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022