Kuala Lumpur (ANTARA News) - Bank sentral Malaysia mempertahankan tingkat suku bunga utamanya pada 3,0 persen, Jumat, mengatakan volatilitas ekonomi global dapat mempengaruhi prospek pertumbuhan negaranya tetapi inflasi tetap menjadi perhatian.

Bank Negara mengatakan, pihaknya mempertahan "overnight policy rate" (OPR) stabil karena masalah di negara-negara maju, termasuk Eropa dan Amerika Serikat, yang diperkirakan berdampak pada negara yang bergantung pada ekspor.

"Prospek ekonomi global diperkirakan akan lebih lemah dan kondisi pasar keuangan internasional akan tetap sangat tidak pasti dan volatil ke depannya," kata bank dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.

"Sementara perekonomian domestik diperkirakan ekspansi, perkembangan eksternal dapat mempengaruhi prospek pertumbuhan keseluruhan dari ekonomi Malaysia," katanya.

Ia menambahkan, inflasi yang berdiri di 3,4 persen pada September, diperkirakan tetap stabil untuk sisa tahun dan moderat pada 2012.

"Inflasi harga pangan tinggi, terutama karena gangguan pasokan, terus menjadi perhatian," tambahnya.

Malaysia telah mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2011 pada sedikitnya 5,0 persen terutama disebabkan permintaan domestik.

(A026/A027) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011