Samarinda (ANTARA News) - Seekor ular primitif khas Borneo yang mirip ular jenis milk snake di Amerika ditemukan di Samarinda, Kalimantan Timur.

Pembina Komunitas Pencinta Reptil Samarinda (Koper`s), Gatot, Minggu, mengatakan bahwa ular primitif itu ditemukan di kasawan Samarinda Seberang.

"Ular khas Borneo itu ditemukan seminggu lalu dan saat ini di karantina di kawasan Sempaja. Ular tersebut bentuknya sama dengan jenis milk snakes yang terkenal di California, Amerika Serikat," ujar Gatoro, yang ditemui di stan Koper`s Mahakam Expo.

Ular khas Borneo yang diberi nama "Chilindro Phis Rufus"` itu, kata dia, berwarna hitam mengkilat bergaris kuning.

"Warnanya jauh lebih indah dibanding ular yang selama ini saya temukan sebab warna hitam pada kulit ular khas Borneo itu mengkilat," katanya.

"Disebut sebagai ular primitif karena tidak menggigit dan tidak berbisa. Bahkan, ular ini cenderung menghindari manusia namun jika merasa terancam, ular berbentuk agak bulat itu justru menyembunyikan kepala di bagian lingkaran tubuhnya namun ekornya naik, layaknya ular kobra yang hendak menyerang. Inilah juga alasan ular khas Bornei itu juga disebut berkepala dua karena ekornya mirip kepala jika dia dalam kondisi terancam," ungkap Gatot.

Namun, pecinta ular itu mengaku tidak mengetahui secara pasti populasi ular khas Borneo tersebut.

"Jenis ular ini hidupnya di dataran rendah dan daerah yang kering. Ular ini justru banyak dikejar dan dibunuh warga sehingga kami berharap ada upaya untuk melindungi `Chilindro Phis Rufus` agar tidak punah karena ini menjadi salah satu kekayaan alam Samarinda, Kaltim umumnya," ungkap Gatot.

Komunitas Pencinta Reptil Samarinda yang baru dibentuk lima bulan lanjut Gatot memelihara sekitar 200 ekor ular dari berbagai belahan dunia.

"Tidak hanya ular tetapi hampir semua reptil yang dipelihara anggota Koper`s. Untuk jenis ular, terdapat 200 ekor yang diperlihara oleh 50 orang anggota Koper`s termasuk saya sendiri yang memelihara sembilan ekor ular," kata Gatot.
(T.A053/A041)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011