Lombok Timur, NTB (ANTARA News) - Kepolisian Resort Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat mengamankan ransel warna loreng diduga berisi bom dan ditemukan soerang warga di depan kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Senin sekitar pukul 10.00 Wita.

H Fahmi Ahmad, seorang warga Pancor menemukan ransel yang diduga berisikan bom tersebut di dalam kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lombok Timur.

Polisi yang mendapat laporan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan kemudian memasang garis polisi. Para pegawai di DKP itu berhamburan keluar kantor karena takut ransel yang diduga berisi itu meledak.

"Saya menemukan ransel seberat 5 kilogram itu di trotoar depan kantor DKP dan saya tidak diketahui siapa pemiliknya. Karena itu saya berinisiatif untuk mengamankan ransel itu ke dalam kantor DKP. Ketika ditemukan ransel itu juga diikat dengan tali.

Fahmi mengaku menemukan ransel itu tergelak di pinggir trotoar ketika akan masuk ke dalam kantor DKP, karena ada keperluan, kemudian ransel tersebut dibawa masuk ke dalam kantor dan tidak dibuka isinya karena takut meledak.

Ia mengatakan, ketika membawa ransel itu masuk ke dalam kantor, para pegawai melarang karena takut ada bom.

"Karena itu saya langsung menelpon salah seorang anggota Polres Lombok Timur untuk melaporkan penemuan ransel yang diduga berisi bom tersebut. Tidak lama kemudian sejumlah anggota Polres setempat datang ke TKP untuk melakukan pemeriksaan dan memasang garis polisi," ujarnya.

Sementara Wakapolres Lombok Timur Kompol Darsono Setya Adjie SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Yuyan Priatmaja, SIK saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya mendapat laporan mengenai penemuan ransel yang mencurigakan di depan kantor DKP.

"Kami langsung turun ke lapangan untuk melakukan olah TKP dan memasang garis polisi. Ransel itu tetap diamankan di dalam kantor sambil menunggu kedatangan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob Polda NTB," katanya.

Ia menambahkan sejak ditemukan ransel itu sekitar pukul 10.00 hingga pukul 12.30 Wita belum ada yang mengaku mengambil ransel tersebut.

Dia mengatakan, beberapa saat kemudian datang Kades Pijot, Kecamatan Keruak, Kuang Sukma ke TKP untuk mencari ransel miliknya yang tertinggal tadi malam sehabis pulang dari melakukan study banding ke Pulau Jawa bersama sejumlah kades lainnya dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Lombok Timur.

Ransel itu diyakini tidak berisi bahan peledak, setelah diperiksa dengan seksama oleh petugas, kemudian seluruh pegawai DKP yang sebelumnya berada di luar kembali masuk ke kantornya untuk melakukan aktifikat seperti biasanya.

"Saya sudah menduga kalau ransel tersebut dicurigai berisi bom dan pasti diamankan oleh pihak kepolisian seperti apa yang disaksikan saat ini," kata Kuang Sukma.

(ANT-230/M025)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011