Palembang (ANTARA News) - Pelatih tim tenis Indonesia, Bonit Wiryawan, mengatakan bahwa akan mengusahakan tidak ada pemain yang bermain rangkap saat tim Merah Putih menghadapi Filipina pada final tenis beregu SEA Games 2011.

Tim Indonesia meraih tempat di final setelah mengalahkan tim Kamboja 3-0, sedangkan Filipina menumbangkan Thailand 2-1.

David mengalahkan Sambath Orn 6-2, 6-2 diikuti kemenangan Christopher Rungkat atas Kenny Bun yang tidak melanjutkan pertandingan karena kram pada kaki kanannya setelah Christo berhasil menyamakan kedudukan 3-6, 6-2.

"Lapangannya lebih berdebu, licin dan agak lebih cepat, sementara dia bermain bagus sekali," ujar Christo, soal kekalahannya pada set pertama.

"Tetapi, pada awal set kedua permainan dia mulai goyah dan walaupun pada set pertama kurang bagus, saya yakin bisa menang," tambah petenis peringkat 439 dunia tersebut.

Pasangan Aditya Harry Sasongko-Elbert Sie menggenapi kemenangan tim Indonesia dengan menundukkan Samneang Long-Sambath Orn 6-0, 6-1.

Sementara itu, kemenangan Filipina ditentukan oleh pasangan Celil Mamiit-Traet Conrad Huey yang mengungguli pasangan Sanchai Ratiwatana-Sonchat Ratiwacana 7-6 (6), 4-6, 6-4.

Sebelumnya, Cecil Mamiit membuka angka bagi Filipina dengan mengalahkan Kittiphong Wachiramanowong 6-4, 6-3, namun membuka angka bagi Thailand dengan mengalahkan Traet Conrad Huey 7-6(0), 6-1.

Meski berusaha tidak menurunkan pemain rangkap untuk melawan Filipina, namun Bonit tetap akan melihat hasil tunggal kedua untuk kemungkinan mengubah susunan pemain ganda.

"Saya tidak mau ada yang bermain rangkap, tetapi tergantung hasil tunggal kedua, karena ganda bisa diubah 10 menit setelah tunggal kedua selesai," kata Bonit yang menilai pertandingan terakhir sangat penting.

Bonit yakin para pemain asuhannya dapat menampilkan yang terbaik karena tampil tanpa beban setelah mencapai final sudah melebihi target. Semula mereka hanya memasang target mencapai semifinal.

Peluang 50-50

Sementara itu, tim putri akan menghadapi tim unggulan teratas Thailand pada partai perebutan gelar, Selasa.

Kapten tim Indonesia, Angelique Widjaya, mengatakan bahwa peluang tim Merah Putih untuk meraih gelar adalah 50-50 persen.

"Menghadapi Thailand yang tidak diperkuat Tamarine Tanasugarn, peluang kita 50-50, karena para pemain sudah saling mengenal dan sering bertemu dalam pertandingan serta saling mengalahkan," kata Angelique, yang akrab disapa Angie itu.

Ia mengatakan, tunggal pertama Indonesia Ayu sudah pernah bertemu tunggal pertama Thailand Noppawan Lertcheewakarn meskipun sudah lama sekali.

Tunggal kedua Merah Putih, Lavinia Tananta, mengatakan bahwa sudah pernah melawan keempat pemain yang disiapkan Thailand. "Tunggal pertama dan keduanya bertemu sudah lama, pada 2009, sehingga mereka pasti sudah ada peningkatan dan saya pun ada perkembangan," katanya.

"Sementara dengan pemain nomor tiganya, saya menang di sini (Palembang) dan pemain keempat mereka saya sering menang kalah," ujarnya.

Tim putri maju ke final setelah Lavinia Tananta membuka angka dengan mengalahkan Denise Dy 6-3, 6-2, diikuti keberhasilan Ayu Fani Damayanti memenangi pertandingan atas Anna Clarise Patrimonia 6-3, 7-5.

Pasangan Grace Sari Ysidora-Jessy Rompies menggenapi kemenangan dengan mengalahkan pasangan Denise Dy-Marian Jade Capadocia 6-4, 6-3.
(T.F005/A016)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011