Beijing (ANTARA News) - Kepala kebijakan Partai Liberal Demokrat(LDP), yang kini berkuasa di Jepang, Nideno Nakagawa, Selasa, menyatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Junichiro Koizumi tak mendoakan 14 penjahat perang Klas-A di Kuil Suci Yasukuni, ketika berkunjung ke sana. "Perdana Menteri telah dengan jelas mengatakan kunjungannya bersifat pribadi," kata Nakagawa, Kepala Dewan Penelitian Kebijakan LDP, di Beijing, layaknya dikutip Kantor Berita Prancis (AFP). "Perbedaan antara kunjungan pribadi dan kunjungan dinas ialah PM dapat membatasi siapa yang didoakan," katanya. Koizumi telah mengunjungi tempat suci yang berkaitan dengan perang di Tokyo "untuk mendoakan korban perang pada umumnya, yang telah mengorbankan jiwa mereka dan meninggalkan keluarga mereka, di luar kemauan mereka sendiri", kata Nakagawa dalam pidatonya pada pertemuan pertama partai yang berkuasa di kedua negara. Penjahat perang ikut dikuburkan bersama korban tewas lain di tempat suci kontroversial agama Shinto tersebut. Nakagawa juga menegaskan perlunya untuk melanjutkan pertemuan puncak bilateral, yang telah dibekukan akibat kunjungan Koizumi ke Kuil Yasukuni, dan mendorong pertukaran antara partai yang berkuasa di kedua negara tersebut. Ia mengatakan Koizumi mengakui serbuan masa lalu Jepang dan kekuasaan kolonialnya di negara-negara Asia sebagai "kebijakan keliru negara tersebut". Sementara itu, ia mengusulkan, peluncuran proyek penelitian bersama mengenai perang Cina-Jepang dengan mengizinkan ahli sejarah dari negara ketiga untuk ikut, jika perlu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006