Sukabumi (ANTARA News) - Sekitar 600 warga Kampung Ciraksamala, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merusak tempat ritual ilegal yang berada di kaki Gunung Wayang di kampung tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun ANTARA, Senin, kejadian berawal saat massa meminta tempat ritual ilegal tersebut ditutup karena izinnya hanya untuk tempat tinggal.

Oleh pemiliknya, bangunan yang diberi nama Petilasan Pramayuda Yoganing Dipantara ini malah dijadikan tempat ritual.

Sekitar pukul 12.00 WIB, massa yang sudah nekat dan emosi akhirnya merusak tempat ritual yang berlokasi sekitar satu kilometer dari permukiman warga, tepatnya di kaki Gunung Wayang.

"Sebenarnya kami sudah meminta kepada pihak muspika agar tempat ritual tersebut ditutup karena warga tidak mengizinkan ada tempat ritual. Selain itu izinnya juga merupakan hanya untuk tempat tinggal atau villa," kata Ketua Forum Komunikasi Jamaah Muslimin (FKJM) Kecamatan Kalapanunggal Deden Saepudin kepada ANTARA, Senin.

"Dengan dasar itu kami akhirnya menghancurkan tempat ritual ilegal tersebut," katanya.

Menurutnya, sekitar satu bulan sebelumnya pengelola tempat ritual tersebut sudah berjanji untuk tidak melakukan ritual lagi, karena warga merasa terganggu.

Namun, permintaan warga ini tidak diindahkan sehingga warga nekat berbuat anarkis.

"Ini merupakan kejadian yang kedua kalinya, sebelumnya pada 2002 lalu pun pernah terjadi aksi seperti ini dan pada 2007 pihak pengelola kembali membangun tempat tersebut, tetapi dengan dalih untuk dijadikan rumah atau villa. Namun, pada 16 Agustus 2011 diresmikan dan dijadikan tempat ritual," tambahnya.

Lebih lanjut, kata Deden, kegiatan ritual ini sudah berlangsung lama dan terus diingatkan oleh warga, namun tetap tidak diindahkan.

Sementara itu, Kapolres Sukabumi, AKBP Bagus Srigustian mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi dan menindaklanjuti kasus pengrusakan ini. Selain itu, kedepannya pihaknya akan duduk bersama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama sekitar agar tidak terulang kejadian anarkis seperti itu.

"Kami telah berkoordinasi dengan para tokoh di daerah tersebut untuk mengantisipasi adanya tindak anarkis susulan, maka dari itu kami berharap kepada para tokoh masyarakat dana tokoh agama agar bisa menenangkan warga agar tidak bertindak anarkis," kata Bagus.

Di tempat yang sama, Komandan Kodim 0607 Sukabumi Letkol (Inf) Endro Satoto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan lainnya untuk memediasi kasus pengrusakan.

Selain itu, pihaknya meminta kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat agar bisa menenangkan warga sekitar agar tidak terpancing isu dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

(KR-ADR/T004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011