Niranshah, Pakistan (ANTARA News) - Serangan pesawat tak berawak AS dengan target kompleks gerilyawan menewaskan enam pejuang di wilayah suku Pakistan, Waziristan Utara, dekat perbatasan Afghanistan pada Selasa, kata para perwira keamanan.

Serangan itu terjadi di Bazaar Miranshah, bagian dari kota Miranshah, di wilayah Waziristan Utara yang bermasalah, yang dikenal sebagai benteng kuat Taliban dan para gerilyawan yang terkait dengan Al Qaida.

"Setidaknya enam gerilyawan tewas ketika satu pesawat tak berawak AS menembakkan dua rudal di kompleks pemberontak di pasar itu," kata seorang pejabat keamanan yang tak bersedia disebut namanya kepada AFP.

Dia mengatakan, asap tebal terlihat keluar dari kompleks setelah serangan, dan menambahkan identitas mereka yang tewas tidak dapat segera diverifikasi.

Seorang perwira keamanan juga mengkonfirmasi serangan itu dan jumlah korban tewas meningkat, dari tiga yang disampaikan sebelumnya.

Pesawat tak berawak rahasia CIA adalah senjata utama AS melawan gerilyawan Taliban dan Al Qaida, yang menggunakan wilayah tanpa hukum suku Pakistan itu sebagai tempat peluncuran untuk menyerang tentara AS di Afghanistan, dan merencanakan serangan terhadap Barat.

Di bawah Presiden Barack Obama, Amerika Serikat telah secara drastis meningkatkan serangan pesawat tak berawak di Pakistan, tetapi menolak untuk mendiskusikannya secara terbuka.

Serangan-serangan itu telah meningkatkan sentimen anti-AS di negara tersebut.

Lebih dari 60 serangan pesawat tak berawak AS telah dilaporkan di Pakistan sejauh tahun ini, dan puluhan orang tewas sejak operasi Angkatan Laut SEAL yang menewaskan pemimpin Al Qaida, Osama bin Laden, di kota garnisun Abbottabad, dekat ibu kota Islamabad, pada 2 Mei.

Serangan itu mempermalukan Pakistan, tetapi diperkirakan telah memberikan kontribusi untuk berdebat di militer tentang manfaat dukungan tradisional bagi kelompok-kelompok jihad.

Ketika mengunjungi Islamabad bulan lalu, Menlu AS Hillary Clinton minta Pakistan harus mengambil tindakan dalam "hari dan minggu" untuk membongkar tempat persembunyian gerilyawan di Afghanistan dan mendorong pejuang Taliban dalam pembicaraan damai.
(ANT)

 

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011