Jayapura (ANTARA) - Kepala Polres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan, mengakui, ada laporan terkait warga sipil yang terkena pecahan atau mentalan peluru dari suatu tembakan di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (27/4).

"Memang ada laporan adanya seorang mama-mama yang terluka dan saat ini sedang diselidiki," kata dia, saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Rabu.

Baca juga: Kapolres: tembakan peringatan untuk buka blokade di jalan Trans Papua
 
Ia menyatakan, berdasarkan pemeriksaan di tubuh korban tidak ditemukan proyektil peluru sehingga diperkirakan korban terkena pecahan atau mentalan peluru.

Ia menuturkan hal-ihwal peristiwa itu. Berawal saat pembagian dana desa oleh petugas BPD Papua di suatu pasar di Sugapa, terjadi keributan antar dua kelompok warga berlatar tindakan asusila warga. 

Baca juga: Mapolres Lanny Jaya diberondong tembakan dalam tiga jam

Kelompok korban menuntut pembayaran ganti rugi menggunakan dana itu sehingga polisi menahan kedua orang yang bermasalah, baik korban maupun pelaku, dan dibawa ke Polsek setempat untuk diselesaikan.
 
Sesampainya di kantor Polsek, kedua kelompok kembali ribut dan saling melempar dengan batu, bahkan mengakibatkan polisi terluka. "Karena itulah kemudian anggota mengeluarkan tembakan peringatan ke udara guna melerai pertikaian itu," jelas Sultan.

Baca juga: Batalion Infantri 756/WMS kirim satu pleton ke Tolikara
 
 Ia menyatakan, keberadaan warga yang terluka diketahui setelah ada petugas BPD Papua yang melaporkan ada seorang wanita terluka di bokong sebelah kanannya.

"Diduga korban terkena rekoset tembakan yang dikeluarkan saat melerai pertikaian antar kedua kelompok, namun untuk memastikan masih didalami mengingat jarak antara kantor Polsek dengan pasar sekitar satu kilometer," kata dia, tanpa menyebutkan identitas korban.

Baca juga: Helikopter Kodam XVII/Cenderawasih Diberondong Tembakan

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022