Nusa Dua (ANTARA) -  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) menyebutkan lima hal yang akan menjadi pembahasan pokok dalam pertemuan tiga hari hingga 19 November 2011 itu.

Berbicara selaku Ketua ASEAN 2011 pada pembukaan KTT ke-19 ASEAN di Bali Nusa Dua Convention Center (BNCC), Nusa Dua, Kamis, Yudhoyono mengatakan hal pertama yang akan menjadi topik pembahasan adalah penguatan tiga pilar komunitas ASEAN yaitu politik dan keamanan, ekonomi, serta social dan budaya.

"Kita harus memastikan tercapainya seluruh rencana aksi ketiga pilar tersebut secara seimbang dan saling mengisi sebelum 2015," ujarnya.

Hal tersebut, lanjut Presiden, harus dilakukan serentak dengan transformasi ASEAN sebagai asosiasi yang bertumpu pada hubungan antar masyarakat dan juga diarahkan dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.

"Mereduksi makna komunitas ASEAN dengan cara menjadikan asosiasi ini sebagai urusan pemerintahan negara-negara anggota semata ataupun hanya menitikberatkan pada kerjasama ekonomi sungguh pun itu penting adalah keliru," tuturnya.

Sedangkan topik kedua yang akan menjadi pembahasan utama para pemimpin negara ASEAN adalah penguatan pertumbuhan ekonomi di kawasan sehingga lebih tahan terhadap volatilitas perekonomian global dan mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi global yang semakin kuat dan berimbang.

Presiden Yudhoyono berharap ASEAN dapat memastikan realisasi rencana induk konektivitas ASEAN sehingga bisa membangun keterhubungan antar negara dan antar kawasan.

"Dengan keterhubungan yang semakin efektif, maka perdagangan dan investasi antar negara akan meningkat. Tentunya, yang kita tuju bersama adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kita berikan kesempatan yang adil bagi segenap warga kita untuk mendapatkan keuntungan dari semakin terintegrasinya perekonomian kawasan," tuturnya.

Hal ketiga yang akan dibahas, lanjut Yudhoyono yang berpidato dalam Bahasa Indonesia, adalah inisiatif ASEAN untuk mengambil peran utama dalam menata arsitektur kerjasama kawasan yang lebih efektif dan efisien sehingga bisa mempertahankan sentralitas dan kepemimpinan dalam interaksi dengan mitra wicara.

Sedangkan hal keempat yang menjadi topik utama dalam KTT ke-19 ASEAN adalah stabilitas serta keamanan kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.

"ASEAN harus senantiasa bertindak proaktif memfasilitasi dan melibatkan diri dalam penyelesaian berbagai `residual issue yang selama ini menjadi faktor penghambat akselerasi kejasama ASEAN," ujar Presiden Yudhoyono.

Kepala Negara menyebutkan beberapa kemajuan dalam peran ASEAN menjaga stabilitas kawasan di antaranya adalah kesepakatan tata cara implementasi deklarasi berperilaku dari berbagai pihak di Laut China Selatan antara ASEAN dan China yang telah menumbuhkan optimisme dalam melihat permasalahan di Laut Cina Selatan.

Selain itu, upaya ASEAN untuk meraih perdamaian dan stabilitas kawasan semakin membaik dengan penerimaan negara-negara pemilik senjata nuklir terhadap kerangka kerjasama Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara.

Hal terakhir yang menjadi topik utama KTT ke-19 ASEAN adalah memperkuat peran ASEAN secara global sesuai tema keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2011, ?Komunitas ASEAN di antara Komunitas Global Bangsa-bangsa.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011