Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Sutanto mengatakan peredaran narkoba sudah menyeluruh ke pelosok nusantara, bahkan sampai saat ini tercatat 1,5 persen populasi penduduk Indonesia adalah pengguna narkoba. "Sekarang ini tidak ada kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang bebas narkoba, karena setiap tahun perkembangan kasus narkoba menunjukkan peningkatan," katanya dalam sambutan pada Pembukaan Rakor Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta, Rabu. Menurut Kapolri, 1,5 persen populasi penduduk itu sama dengan 3,2 juta orang, dimana sekitar sekitar 56 persen atau sekitar 572.000 orang merupakan pecandu berat narkoba yang menggunakan jarum suntik. Pecandu heroin dan morfin yang menggunakan jarum suntik ini dapat berpotensi besar terkena penyakit hepatitis B dan Hepatitis C, bahkan tertular virus HIV/AIDS. Setiap tahun, lanjut Kapolri, terdapat sekitar 15.000 orang yang mati sia-sia akibat kasus penyalahgunaan narkoba. Sementara itu, sepanjang tahun 2001 sampai 2005 kasus peredaran dan penyalahgunaan narboka terus meningkat dari 3.600 kasus pada tahun 2001 menjadi 15.000 kasus pada tahun 2005. Sedangkan dari pelaku selama periode tersebut juga menunjukan peningkatan dari 5.000 tersangka (2001) menjadi 20.000 tersangka (2005). "Kalau dulu peredaran penyalahgunaan narkoba hanya terjadi di kota-kota besar dengan melibatkan masyarakat kalangan menengah ke atas, tetapi sekarang sudah masuk ke peloksok desa dengan pelaku masyarakat paling miskin sekalipun," ujarnya. Namun demikian, Kapolri masih menyayangkan upaya penindakan hukum yang kurang maksimal, hal ini terbukti dengan adanya seorang tersangka penyalahgunaan narkoba dengan barang bukti 20 kilogram ganja tetapi hanya divonis tiga tahun. Demikian juga masih terjadi pemutasian hakim yang menjatuhkan vonis hukuman mati bagi pelaku penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, seperti yang terjadi di Pengadilan Negeri Probolinggo, Jawa Timur. "Jangan sampai hakim yang menjatuhkan vonis hukuman mati pada pelaku narkoba, seperti di PN Probolinggo yang dipindahkan ke Jayapura, terjadi lagi di pengadilan-pengadilan lain," katanya. Selain itu, Kapolri juga menyesalkan dari 43 pengedar gelap narkoba yang dihukum mati hanya tiga orang saja yang sudah dieksekusi. Tingkat populasi penduduk yang menggunakan narkoba di Indonesia relatif lebih rendah dibanding dengan negara yang berpenduduk mayoritas Muslim lainnya, seperti di Iran yang mencapai empat persen. Demikian juga populasi penduduk sebagai pecandu narkoba di Rusia yang juga mencapai empat persen. (*)

Copyright © ANTARA 2006