Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) sebagai lembaga pendidikan para calon pemimpin perlu mengajarkan pendidikan kenegarawanan.

"Yang perlu diberikan pendidikan yang lebih luas, bersifat umum, tetapi punya fokus, pendidikan kenegarawanan memberi bekal pada calon-calon pemimpin," kata Wapres saat memberikan Pembekalan kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan XLVI Lemhannas di Istana Wapres, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sebagai lembaga pendidikan yang tidak biasa, yang memberikan pendidikan para calon pemimpin maka Lemhanas harus mampu menciptakan negarawan, bukan mengulang-ulang pelajaran yang pernah didapat di pendidikan formal sekolah.

Menurut Wapres, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pendidikan. Pertama terkait dengan kepemimpinan (leardership). Kedua adalah wawasan.

"Kita bisa mempunyai leadership sampai kelompok kecil, tapi yang kita inginkan leadership yang punya wawasan, wawasan kenegarawanan. Oleh sebab itu dua-duanya harus ada," kata Wapres.

Wapres menilai, para siswa yuang akan melakukan pendidikan tentunya telah memiliki kepemimpinan. Namun demikian, usaha untuk terus mengembangkan kepemimpinan harus dilakukan untuk mempersiapkan para pemimpin bangsa ini.

Sedangkan untuk wawasan, menurut Wapres, setidaknya ada tiga hal yang perlu diajarkan. Pertama rasa akan sejarah (sense of history).

Menurut Wapres, sejarah bukanlah hafalan tanggal-tanggal peristiwa, namun lebih dari itu merupakan pelajaran berharga dari pengalaman membangun peradaban manusia.

Wapres menilai, dalam pendidikan kali ini, para peserta didik sebaiknya diajarkan berbagai sejarah pembangunan bangsa yang saat ini sukses menjadi negara-negara maju didunia.

"Prosesnya bagaimana hingga bisa menjadi negara maju, apa yang membuat maju, perlu beberapa generasi untuk membangun," kata Wapres.

Selain itu juga perlu dipelajari bangsa-bangsa yang gagala dan penyebab kegagalan suatu negara.

Kedua, menurut Wapres, wawasan terkait globalisasi. Menurut Wapres, globalisasi adalah fakta dan tidak bisa dihindari. Untuk itu wawasan mengenai globalisasi sangat penting untuk dipahami.

Ketiga menurut Wapres, adalah wawasan mengenai demokrasi. Demokrasi merupakan tatanan yang saat ini telah dipilih rakyat Indonesia.

Demokrasi, menurut Wapres merupakan sebuah konsep abstrak mengenai aturan main yang disepakti bersama.

"Kalau kita ingin membangun demokrasi, kita taati aturan main, sangat mendasar apalagi dalam tahap sekarang konsolidasi," kata Wapres.

Sementara itu, Gubernur Lemhanas, Budi Susilo Supandji melaporkan pendidikan Lemhanas kali ini diikuti dari berbagai pihak seperti TNI, organisasi kemasyarakatan, Kejaksaan Agung, Bank Indonesia hingga partai politik.

Kegiatan pendidikan tersebut juga akan diisi para pembicara dari para pejabat baik di dari dalam maupun luar negeri.
(T.M041/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011