Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 15 wartawan ekonomi dan bisnis dari Kota Batam, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat bersama Bank Indonesia Wilayah Sumatra Bagian Tengah mengunjungi Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Kamis.

Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Batam Bidang Ekonomi Moneter, Uzersyah yang ikut dalam rombongan mengatakan, kegiatan itu merupakan program tahunan untuk memperkenalkan ke-Bankcentralan pada wartawan ekonomi dan bisnis.

"Kali ini BI mengajak wartawan ke Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) untuk memperlihatkan cara pencetakan uang yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi perusahaan percetakan uang terbesar keempat se-dunia itu," ucap dia.

Kepala Unit Biro Komunikasi dan Administrasi Peruri, Purwanto mengatakan, Perusahaan Umum Peruri didirikan pada 15 September 1971, merupakan gabungan dari dua Perusahaan Perusahaan Negara Pertjetakan Kebajoran dan Perusahaan Negara Artha Yasa sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.60 tahun 1971.

Selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1982, dirubah kembali dengan Peraturan Pemerintah No.34 tahun 2000 dan disempurnakan untuk terakhir kalinya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006.

Peruri memiliki tugas mencetak uang kertas dan logam untuk Indonesia (Rupiah) yang dalam satu tahun mencapai tujuh miliar bilyet untuk uang kertas dan 1,5 miliar keping untuk uang logam.

"Jumlah uang yang dicetak tergantung permintaan dari BI, namun rata-rata sekitar 6-7 miliar bilyet," kata dia.

Selain mencetak uang rupiah, kata dia, Peruri juga dipercaya mencetak uang untuk Nepal dan Argentina.

"Perusahaan ini sudah mendapat kepercayaan asing, sehingga selain mencetak uang untuk Indonesia (rupiah) kami juga dipercaya untuk mencetak beberapa mata uang asing," kata Purwanto.

Selain uang, Purwanto menjelaskan, Peruri juga mencetak surat-surat berharga seperti sertifikat, ijazah, meterai, prangko, cukai, paspor beberapa negara asing dan beberapa jenis surat berharga lain yang juga mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk cetakan kertas berharga non-uang dan logam non-uang.

"Kami juga mencetak lambang tujuh keajaiban dunia yang terdapat dalam medali SEA Games," ucap dia.

Peruri, kata Purwanto, yang terletak di Desa Darung Parung Mulya, Ciampel, Karawang, Jawa Barat berdiri di atas tanah seluas 202 hektare dan baru sekitar 40 persen yang terdapat bangunan di atasnya. Saat ini Peruri memiliki sekitar 2.200 karyawan. (ANT-292/Y008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011