Banda Aceh (ANTARA News) - Konser eksklusif kelompok band Peterpan yang dimotori oleh PT Exelcomindo Pratama, TBK (XL), tidak akan melanggar budaya Aceh yang Islami dan tetap memperhatikan rambu-rambu syariat Islam. "Kami dapat menyesuaikan diri dengan budaya dan syariat Islam yang sudah berlaku di Provinsi Aceh," kata Ariel (vokalis) Peterpan, dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Banda Aceh, Rabu. Sebelum konser yang berlangsung Rabu (22/2) malam di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Ariel mengatakan pertunjukan Peterpan dengan membawa sejumlah lagu populernya tetap merujuk pada syariat Islam. Didampingi Reza, Andika dan sejumlah pemain musik lainya, Ariel mengemukakan masyarakat Aceh tidak perlu khawatir karena konser ini untuk menghibur, namun tetap memperhatikan syariat Islam di daerah "Serambi Mekkah" tersebut. Pada konser Rabu malam nanti, katanya, para pengunjung akan dibagi dalam dua lokasi, sehingga pengunjung laki-laki dan perempuan terpisah. Begitu juga masalah keamanan, ia mengatakan sudah dipersiapkan dengan melibatkan berbagai pihak dalam memantau agar pengunjung tidak bercampur kaum laki-laki dan wanita. "Untuk pengunjung, kami sudah atur dengan membagi dua lokasi yang terpisah bagi wanita dan pria," jelasnya. Tak ada masalah Menjawab pertanyaan, apakah Peterpan sudah melakukan koordinasi atau petunjuk dengan Majelis Permusawaratan Umat (MPU), karena di Aceh berlaku Syariat Islam, ia mengaku tidak ada. "Kami memang tidak melakukan koordinasi dengan MPU, karena berdasarkan pengalaman konser di Brunei Darussalam tidak ada masalah, sebab tetap mematuhi aturan dan budaya Islam di negara tersebut," katanya. Berdasarkan pengalaman di Brunei itu, sehingga untuk konser di Aceh, Peterpan tetap berjalan pada rambu-rambu syariat Islam. Peterpan yang mengaku akan tampil satu jam penuh di hadapan pendukungnya, termasuk para undangan 1.500 anak korban tsunami, akan menggunakan pakaian yang sopan dan tidak mencolok. "Undangan untuk anak-anak korban tsunami sudah kita sampaikan saat berkunjung ke lokasi pengungsi. Semoga, mereka dapat terhibur dengan penampilan kami di sini," katanya. Penampilan di Banda Aceh merupakan rangkaian tour di Sumatera yang telah berlangsung di beberapa kota besar, yakni Palembang, Jambi dan Medan (Sumut). "Konser di Aceh memiliki makna yang lain dibanding dengan beberapa provinsi di Sumatera, sehingga konser gratis dan bersifat hiburan," katanya. Menyangkut konser amal di Aceh, ia mengatakan belum memprogramkan karena konser amal itu sudah pernah dilakukan di kota-kota besar Pulau Jawa dan sebagian dari hasil penjualan karcis di sumbangkan untuk warga korban tsunami di Aceh. "Kami sudah beberapa kali konser amal di pulau Jawa, seperti Surabaya yang sebagian dari penghasilan itu disumbangkan untuk warga korban tsunami," demikian Peterpan. (*)

Copyright © ANTARA 2006